Menurut Sira Mpu Dharma Agni Yoga Sogata dari Griya Taman Giri Candra, Batubulan, fungsi Japamala adalah melatih diri dalam memuja Tuhan, sekaligus menyeimbangkan energi jasmani dan rohani.
Telunjuk mewakili atman, ibu jari paramatman, dan jari lainnya Triguna (Sattwam, Rajas, Tamas).
Japamala digeser dari depan ke belakang, menyentuh Guru sebagai simbol pertemuan atman dan paramatman.
Jika sampai di Guru, diputar 180° sebelum melanjutkan japa.
Sandhya (pagi dan sore), atau Brahma Muhurta pukul 02.00–06.00, saat diyakini dewa juga bermeditasi.
Bisa menggunakan nama Tuhan atau mantra Om Kara, dengan pernapasan teratur, duduk bersila, punggung tegak, mata terbuka sedikit, mulut sedikit terbuka.
Posisi suara: “A” di perut, “U” di dada, “M” di ubun-ubun.
Menenangkan pikiran, meningkatkan konsentrasi, kesehatan jasmani dan rohani.
Memberikan kesucian dan perlindungan, terutama jika Japamala terbuat dari bahan berkualitas seperti Rudraksha.
Sira Mpu menekankan, semua bergantung pada pikiran dan niat positif pemakai. Dengan rutin berjapa dan energi positif, Japamala bisa menetralisasi hal buruk dan mendatangkan kesucian.





