Kamis, 06 April 2017

Tiga Bulanan Jejanganan






Didalam tattwa Lontar Rare Angon disebutkan banten-banten pokok dari Upacara 3 bulanan yi Sambutan dan jejanganan.
JEJANGANAN ada pada banten abulan pitung dina, tigabulanan dan otonan saat si anak belum ketus gigi
NISKRAMANA SAMSKARA
Secara sederhana upakara tiga bulanan biasanya berupa :
banten penglepas awon / pebyakaonan,
banten penyambutan,
prayascita,
peras soda,
pejati,
jejanganan,
banten kumara, tataban dan banten tebasan pangambyean. (sumber : Buku Kanda Empat Rare Oleh Mangku Alit Pekandelan & Drs. I Wayan Yendra)
Sarana Upakara kecil:
Panglepasan, penyambutan, jejanganan, banten pemetikan, banten kumara dan ayaban, pejati, segehan.
Sarana Upakara besar:
Panglepasan, penyambutan, jejanganan, banten kumara, ayaban, pula gembal, banten panglukatan, banten turun tanah, banten pemetikan
Seluruh rangkaian upacara bayi tiga bulan dilaksanakan di lingkungan rumah. Dipuput oleh orang tua/ Pandita atau Pinandita.
Tata Cara :
Upacara dimulai dr dapur natab ayaban tumpeng 5 atau peras pengambean mulai
1. Pandita / Pinandita memohon tirtha panglukatan.
2. Pandita / Pinandita melakukan pemujaan, memerciki tirtha pada sajen dan pada si bayi.
3. Bila si bayi akan memakai perhiasan-perhiasan seperti gelang, kalung dan lain-lain, terlebih dahulu benda tersebut diparisudha dengan diperciki tirtha.
4. Doa dan persembahyangan untuk si bayi, dilakukan oleh ibu bapaknya diantar oleh Pandita / Pinandita.
5. Si bayi diberikan tirtha pengening (tirtha amertha) kernudian ngayab jejanganan n mepetik/potong rambut
6. Terakhir si bayi diberi natab sajen ayaban, yang berarti memohon keselamatan.


Jajan Janganan 
Nasin Janganan 
Tetandingan Janganan 


Jajan Janganan 
Nasin Janganan : 
bulan 
Matan ai 

Tetandingan Janganan :
ebeg, ..... , daksina, 1 ceper tipat nasi, 1 ceper tipat sirikan, raka, jaja, suci,  nasin bangkalan, tamas pepesan nasi segi 3 segi 4, 

- JUAL ES KRIM / ES PUTER PERNIKAHAN KLIK DISINI



Minggu, 02 April 2017

Bakang-bakang






Bakang-bakang 
Pemuunan





Bakang-bakang :
Pejati  
segehan cacah

Pemuunan
Pejati 



- JUAL ES KRIM / ES PUTER PERNIKAHAN KLIK DISINI

Banten Makelud




Makelud biasanya dilaksanakan 12 hari seusai upacara pembakaran jenazah. Makna upacara makelud ini adalah membersihkan dan menyucikan kembali lingkungan keluarga dampak kekecewaan yang melanda keluarga yang ditinggalkan. Filosofis 12 hari kekecewaan ini diambil dari Wiracarita Mahabharata, saat Sang Pandawa mengalami masa hukuman 12 tahun di tengah hutan. 


Pejati
Pengambean munggah
Tebasan sidapurna
Tebasan merta utama/beras kuning
Ulu : soroan, suci, daksina taluh siap matah
Gebogan
Prayascita
Pengulapan
Caru selem





Dagang Banten Bali


Pejati
Pengambean munggah
Tebasan sidapurna
Tebasan merta utama/beras kuning
Ulu : soroan, suci, daksina taluh siap matah
Gebogan
Prayascita
Pengulapan
Caru selem

 

Banten Penebusan






Penebusan (juga sering disebut upacara nebusan atau nebusin) adalah upacara yang berfungsi untuk dapat menetralisir dan menghindari kemungkinan-kemungkinan buruk, karena perbuatan dosa juga dapat menjerumuskan kedalam penderitaan.

Di Bali khususnya yang dilaksanakan oleh umat Hindu Dharma, dalam beberapa upacara penebusan selalu dilengkapi dengan banten penebusan seperti halnya disebutkan :
  • Upacara nebusan juga kerap menggunakan marga tiga ;
    • Karena diyakini marga tiga memancarkan kekuatan magis. 
    • Dengan menggunakan marga tiga, maka kekuatan semua penghuni alam bisa menjadi saksi dan bisa mohon semua penghuni alam, atau segala penjuru bisa dijadikan media permohonan sesuai dengan yadnya yang dilaksanakan.
  • Upacara penebusan yang biasanya dilakukan pada orang yang melik sesuai dengan kelahirannya agar segala kemungkinan buruk dapat dinetralisir supaya semua kekuatan bersinergi.
    • Sebagai rasa bhakti, rasa syukur atas anugrah atau atas tekabulnya doa atau keinginan dalam sebuah janji yang wajib ditepati dengan melaksanakan upacara "mayah/naur sesangi"
  • Penggunaan Daksina dimana disebutkan :
    • Daksina Panebusan Bhaya sebagai perlengkapan upacara bebayuhan weton sapuh leger yang bermakna untuk penyucian atau pembersihan agar terwujud suatu keharmonisan dan keselarasan.
    • Daksina Krepa untuk penebusan oton menurut petunjuk rohaniwan atau sesuai petunjuk lontar khusus.
  • Dalam Yama Purwa Tattwa disebutkan penggunaan guling bebangkit sebagai penebusan yang dilaksanakan khususnya pada upacara Nyawa / Atma Wedana sehingga kesalahan yang pernah dilakukan semasa hidup dapat ditebus sehingga nantinya roh atau atman leluhur kita itu menjadi Dewa Pitara untuk selanjutnya dapat menstanakannya di Kemulan.
  • Banten Panebusan mentah rateng digunakan dalam pangaskaran untuk mengembalikan unsur Panca Maha Buta secara sempurna.
  • Sebagai wujud dari penebusan Pitra Rna disebutkan dapat dilakukan dengan melaksanakan melaksanakan upacara Pitra Yadnya dan manusa yadnya agar mereka mendapat tempat yang layak di alam kedewataan sehingga nantinya tetap terjalin tali persaudaraan antara anak, saudara, keluarga, orang tua dan leluhur.
Selain itu sebagai tambahan, 
  • Pemberian sedekah pun untuk orang miskin juga dikatakan dalam Siwa Purana sebagai penebusan dosa.
  • Srauta Wedangga disebutkan juga memuat lebih rinci berbagai ajaran mengenai tata cara melakukan yajna, penebusan dosa dan lain-lain terutama yang berhubungan dengan upacara keagamaan.
  • Banten Penebusan juga dapat dipersembahkan pada mahluk halus untuk menebus kesalahan akibat prilaku yang disengaja maupun yang tidak disengaja.

Peras pengambean
Tebasan sidapurna
Tebasan merta utama/baas kuning
segehan agung
sate karangan

Sabtu, 01 April 2017

Banten Pralina Sanggah






Banten Pralina : tamas, aled, raka, 5 petangas dr pandan diisi nasi, kojong rasmen, .....



Pejati Pralina : pejati, kuangen + pis bolong 33
ayaban tumpeng 9

sanggah surya sebagai pelinggih sementara sanggah direnovasi 


1. Saya mau mempralina beberapa sanggah karena rumah mau dijual. Sanggah yang ada, yaitu:
Apa saja sarana yang dipakai untuk mempralina? Cukup pejati saja?
2. Apa setiap sanggah memakai pejati? Sanggah No. 1 dan 2 berdampingan. Kalau bisa sedikit runtutan upacaranya selain soal banten.
 
1. Jawaban:
1.1 Banten piuning adalah pejati di tiap pelinggih
1.2 Di tiap pelinggih, selain pejati, agar ada ‘Daksina Pelinggih’ yaitu daksina biasa yang dibungkus kain putih/ kuning.
Fungsinya sebagai stana Ida Bhatara agar nantinya dituntun ke tempat yang baru, atau dihanyutkan ke segara (dalam pengertian dikembalikan ke alam niskala melalui pensucian sapta gangga).
1.3 Banten itu dihaturkan dengan puja/ mantra seperti bisanya, seperti ngaturang banten biasa, serta ditambah puja/ mantra pemendak Bhatara dengan memohon ijin catur dewata.
1.4 Setelah itu, banten pejati dilungsur, dan daksina lingga diambil dari pelinggih. Lanjutkan dengan sembahyang seperti biasa serta mohon ijin untuk melakukan pralina.
1.5 Pelinggih di pralina dengan mantra:
OM I BA SA TA A YA NAMO SIWAYA OM ANG UNG MANG, OM SA BA TA A I WA SI NA NA YA OM MANG UNG ANG, OM MOKSANTU, SWARGANTU, SUNIANTU, KSAMANTU, MURCANTU, HRANG HRING SAH PARAMA SIWA ADITYA YA NAMO NAMAH SWAHA.
1.6 Lalu percikkan tirta dari Sanggar surya, kemudian pelinggih bisa dibongkar. Bekas-bekas bongkaran agar dibuang ke laut, agar tidak digunakan untuk lain-lain.
2. Jawaban: sudah, lihat di atas

- JUAL ES KRIM / ES PUTER PERNIKAHAN KLIK DISINI





Catur








karya ngenteg linggih

catur
tamas ntal meserobong seperti belek  mekamen putih kuning, ..........., tamas jegeg misi 4 nasin peras agung warna sele, barak, putih n kuning, tamas jegeg misi (biu udang buah barak apel selatan, biu gancan buah selem salak utara, biu mas buah putih pir timur, biu kayu bunga buah kuning sumaga barat), canang catur, telur bebek rebus 4, 



panca saraswati 


panca lingga






Pisang tembaga/merah yg digunakan ternyata memiliki gizi yg penting untuk kesehatan lebih dari pisang lainnya. makan 1 pisang ii akan membuat tubuh kita lebih bugar.
 1. obat alami anemia 
 2. baik 
- JUAL ES KRIM / ES PUTER PERNIKAHAN KLIK DISINI

Jumat, 31 Maret 2017

Prayascita






Prayascita Cenik
Prayascita Gede

Prayascita Kawi
Prayascita Luwih









Prayascita Cenik : 
kulit sayut, nasin sodan, raka, isuh-isuh benang putih/tebus, peselan padang lepas (rumput digulung dengan don dadap diikat benang tebus) , pere padma, taluh siap matah, lis prayascita, penyeneng, sampyan nagasari
 
Prayascita Gede : = prasita cenik hanya lebih besar/rakanya lebih besar 


Prayascita Kawi : kulit sayut, beras benang porosan kulit peras, raka, nasin sodan, kojong rasmen, 5 tulung sangkur, 5 tipat gelatik, 5 untek besar / nasin peras, 5 kuangen n 5 peselan ( puring, don cemara, don nagasari dibungkus don endong diikat benang tebus), isuh-isuh (2 takir yang 1 diisi takir misi dadap n benang tebus satu lagi diisi beras keduanya dimasukkan plastik), peselan padang lepas (rumput digulung dengan don dadap diikat benang tebus) , pere padma, taluh siap matah,takir daun segar diisi beras kuning n peselan,  bungkak gading, sampyan nagasari, penyeneng/teterag, lis prasita.

CARA MUDAH DAPAT UNTUNG DARI TRADING FOREX KLIK DISINI

Prayascita Luwih : kulit sayut, beras benang porosan kulit peras, nasin sodan, tulung prasita (tamas busung dijahiti tangga menek ujungnya diisi kepet, raka, tumpeng, kojong rasmen, ....), raka, kojong rasmen, 11 tulung sangkur, 11 tipat gelatik, 11 untek besar/nasin peras, 11 kuangen n 11 peselan ( puring, don cemara, don nagasari dibungkus don endong diikat benang tebus), isuh-isuh (2 takir yang 1 diisi takir misi dadap n benang tebus satu lagi diisi beras keduanya dimasukkan plastik), peselan padang lepas (rumput digulung dengan don dadap diikat benang tebus) , pere padma, taluh siap matah, takir daun segar diisi beras kuning n peselan,  bungkak gading, sampyan nagasari, penyeneng/teterag, lis prasita, tambahkan 5 peselan untuk ida nak lingsir ngarga tirta






Dagang Banten Bali


Peselan : puring, cemara, daun nagasari semua digulung daun endong diikat benang tebus







PENYUCIAN PRAYASCITA
PENGULAPAN,PENYUCIAN
BYAKALA, DURMANGALA , PRAYASCITA
A. Setelah persiapan upacara selesai , lalu manggala upacara mulai mengambil / mengatur sikap dengan cara sebagai berikut:
1. Cuci tangan
Mantra : Om Hrah phat astra ya namah
2. Berkumur
Mantra : Om Ung phat astra ya namah
3. Asana (sikap bersila)
Mantra : Om prasada sthiti sarira ciwa suci nirmala ya namah
4. Pranayama (mengatur pernafasan)
a. Puraka : Om Ang namah
b. Kumbaka : Om Ung namah
c. Recaka : Om Mang namah
5. Karasodana
Tangan kanan diatas menengadah : Om sudhamam swaha
Tangan kiri diatas : Om Ati sudhamam swaha
Mencucikan mulut : Om waktra sudhamam swaha
6. Membakar dupa
Mantra : Om Ang dhupa dipa astra ya namah
7. Menghirup asap dupa dengan cara tangan diasapi lalu dihirup berulang-ulang tiga kali
Mantra : Om Ang Brahmamrtha dipa ya namah
Om Ung Wisnumrtha dipa ya namah
Om Mang Iswaramrtha dipa ya namah
8. Mensucikan bija :
Mantra : Om Puspa danta ya namah
Om Kum kumara vija ya namah
Om Sri gandaswari amrtha bhyo ya namah swaha
9. Menuntun Atma dengan sikap tangan mudra didepan dada
Mantra : Om Ang hrdhaya ya namah
Om Rah phat astra ya namah
Om Hrang Hring sah parama siwamrtha ya namah
10. Mohon Panugrahan Ciwa - Budha
Mantra : Om nama Siwa ya, namo Budha ya,
nugrahi mami nirmala, sarwa sastra suksma sidhi,
Om Saraswati prama siddhi ya namah,
sarwa karya sudha nirmala,ya namah swaha
Om siwa sadha siwa parama siwa budha
Dharma sanggya ghana dipatya ya nama swaha

11. Dilanjutkan dengan mengambil kembang terlebih dahulu diasapi dengan dupa
Mantra : Om puspa dantha ya namah swaha
Dilanjutkan dengan ASTRA MANTRA
Om Ung hrah phat astra ya namah
Om Atma tatwatma sudhamam swaha
Om Om ksama sampurna ya namah
Om Sri pasupati ung phat
Om Sriambawantu ya namah
Om Sukhambawantu ya namah
Om Purnam bhawantu ya namah swaha

B. PENGAKSAMA :
1. Selanjutnya kita dahului dengan memohon maaf kehadapan Sang Hyang Widhi beserta manifestasinya.
Mantra : --Om Ksama swamam Maha Dewa
Sarwa prani hitan karah
Mam mocca sarwa papebhyah
Palayaswa sada siwa
--Om Papoham papa karmaham
Papatma papa sambawah
Trahinam sarwa papebpyah
Kanacinmam ca raksantu
--Om Ksantawyah kayika dosah
Ksantawya wacika mama
Ksantawyah manasa dosah
Tat prasiddha ksama swa mam

C. . MEMOHON TIRTA
1. Tirta pebersihan
a. Om hrang hring sah prama siva gangga amertha ya namah swaha
Om siva amertha
Om sada siwa amrtha
Om parama siva amrtha ya namah swaha
b. Apsu Dewa
--Om Apsu dewa pavitrani
Gangga devi namo stute
Sarwa kleca vinasanam
Toyana Pari Chudhyate
--Om sarwa papa vinacini
Sarwa roga vimocane
Sarva kleca vinacanam
Sarva bhogam avap nuyat

c. Pancaksara
--Om pancaksaram maha tirtam
Pavitra papa nacanam
Papo koti sahas ranam
Agadam bhavet sagaram
--Om pranayama baskara devam
Sarva klesa winasanam
Pranamia ditya siwartam
Bukti mukti warapradam
---Om gangga Saraswathi Sindhu
Vipaca kociki nadhi
Yamuna mahati crsthah
Sarayucca maha nadi
2. Mohon tirta untuk diri sendiri dengan sikap amustikarane
Om idhep bhatara panca tatagata, mwang bhatara ratna traya
umandali bhajradaka ya namah swaha.
Om Gangga sindhu Saraswati
Wipase kosiki nadi
Yamuna mahati trostah
Serayunca mahanadi
Om bhur bwah swah tirta maha pawitra yanamah swaha
(Perciki Tirta untuk Penganteb)
D. Ambil gentanya perciki dengan tirta, asapi dengan dupa dan ngastawa.
1. Mantra : -Om kara sadhasiwa stham
Jagatnatha hitangkarah
Abiwada wada niyam
Genta sabda prakasiate
-Om ganta sabda maha sretam
Ongkarem parikirtitam
Chandra nada windu nadakam
Spulingga siwa tatwamca
-Om gantayur pujyate Dewa
Abawa-bawa karmesu
Warada labde sandeyah
Waram siddhi nirsangsayam
2. Sesudah ngastawa genta pentil palit genta sebanyak tiga mantra :
Om – Om – Om
Kemudian genta itu di taruh
Mantra : Om ang kang kasolkaya yanamah

2. Memohon tirta pengelukatan
Mantra : --Om Sang Bang Tang Ang Ing
Nang Mang Sing Wang Yang
Om Hrang Hring Sah parama Siwa
Gangga amerta yanamah swaha
--Om sarwa belikam prthiwi
Brahma Wisnu Maheswara
Anaking Dewa Putra Sarada
Sarvanastu ya namah swaha
--Om Sam Prajanam sarveda suddhamala
Suddharogah suddhadanda patakah
Suddhavignam suddha sakala
Dasa mala suddhadanda upata
--Om vasuputra tubyam namah swaha
Om siddhi guru srong sarasat sarva wighnam ya namah
Sarva klesa sarva roga sarva satru
Sarva papa vinasaya namah svaha
--Om Gangga sindhu Saraswati
Suyumuna gudawari narmada
Kaweri sarayu mahendra tanaya
Carmanwathi winukam
Bhadra netravati maha suranadi
Khyantan ca ya gandaki
Punya purna jalah samudra
Sahitah kurvantu te manggalam

Dagang Banten Bali


3.--Om gangga muncar saking wetan, tinghalin telaga hojanira, jambanganira selaka, tinanceban tunjung putih, padyusan Bhatara Iswara,
--Om gangga muncar saking kidul tinghalin telaga hojanira, jambangannira tembaga, tinanceban tunjung bang, padyusan Bhatara Brahma,
--Om gangga muncar saking kulon, tingalin telaga hojanira, jambanganira mas, tinanceban tunjung kuning, padyusan Bhatara mahadewa,
--Om gangga muncar saking lor , tinghalin telaga hojanira, jambanganira wesi, tinanceban tunjung hireng, padyusanira Bhatara Wisnu,
--Om gangga muncar saking tengah , tinghalin telaga mumbul, ring sapta petala, muncar ring luhur, tinghalin telaga hojanira, jambangan nira amanca warna, tinanceban tunjung amanca warna , padyusanira Bhatara Siwa,

4. Ginawe panglukatan bebanten, wenang Bhatara Siwa anglukat, anglebur dasa mala, hinambelan dening wong campur, kaletehan dening hodak, keraraban dening roma kahiberan dening ayam, kelangkahan dening sona, menawita keraraban, katuku ring pasar, keprayascitha denira Sang Hyang Tigamurti Hyang, Sang Hyang Eka Jnyanasurya, Sang Hyang suci nirmala,menadyang luwiring bebanten, Om sri ya we ya namah swaha.

5. Sehe :
Singgih pakulun serdah paduke batara Surya , brahma, wisnu, iswara , titiyang pamongmong paduka batara matur pekeling ring paduka batara , titiyang pacang memargiang panglukatan mangde ledang paduka betara , ngawonang leteh dase male iriki mangdening nenten wenten male kari meleket. Inggih puput wantah asapunika atur pekeling titiyang ring paduka batare. Tuna langkung titiyang matur ring singgih batare ledang singgih batare ngicen pengampure.
Puniki padekan paduke batara nunas tirta Pangelukatan jagi anggen ngelukat sehananing wewangunan tur warga sami.
Om siddhirastu ya namah swaha.
E. Mantram buhu-buhu, tepung tawar, segau, kekosok, tetebus
1. Buhu-buhu
Mantra : --Om sweta tirtanca nityam, pawitram papa Nasanam,
Sarwa rogasca nagasca, sarwa kali kalasu wina sanam
--Om Rakta tirtanca, Om kresna tirtanca, Om sarwa tirtanca
yawe namo namah swaha
2. Tepung tawar , segau
Mantra : Om Sanjna asta sastra empu sarining wisesa
Tepung tawar amunahaken, segau angeluaraken
Sakuehing sebel kandel lara roga baktanmu
3. Kekosok
Mantra : Om Tresna taru lata kebaretan kalinusan dening angin angampuhang mala wigna
Om Sidhirastu ya namah swaha
4. Tetebus
Mantra : Om raga wetan angapusaken balung pila pilu
Angapusaken otot pilu, den kadi langenging Sang Hyang Surya mangkana langgenging angapusaken kang tinebus-tebas, Om Sampurna ya namah

- JUAL ES KRIM / ES PUTER PERNIKAHAN KLIK DISINI


5. Byakala
1. Isuh-isuh
Mantra : Om Sang Hyang taya tan panetra, tan pa cangkem, tanpa karna, Sang Hyang jati sukla nirmala, sira mangisuh-isuhing sarwa dewata, angilangaken sarwa bhuta dengen, kala ring sarwa ta kabeh, aja kari masenetan ring manusa kabeh , nyah ta kita saking kulit , ring daging, ring walung, ring sumsum, Mantuk ta kita maring jamur jipang sabrang melayu
Om am mam nama siwa ya swaha
2. Mantram telur pada isuh-isuh :
Om antiganing sawung, pengawaking Sang Hyang Gala Candu sailingan kalisakana lara rogha mala pataka kabeh,
Om sah osat namah, Om bam Bhamadewa ya , bhatara angiberaken lare rogha papa klesa mala wighnane, sarwa dewa dewi ne kabeh.
Om sri ya we namo namu namah swaha
3. Mantram Byakala :
Om sang kala kali , sira angruwak kala kali , sadoyo kajenengan den ira Sang purusangkara, makadi Sang Hyang Triyo dasa sakti, manusanira angaturaken pabhyakaonan, angilaken dasamala. Om siwa sampurna ya namah swaha.
4. Mantram memercikkan tirtha bhyakala :
Pukulun bhatara Hyang Kali , bhatara hyang sakti, sang kala putih, sang kala bang, sang kala pita, sang kala ireng, sang kala amanca warna, sang kala anggapati, sang kala karogan-rogan, sang kala papedan, sang kala sari, sang kala pati , sangkala sedahan kala, aja sira anyangkalen manusanira ngastuti hyang dewa bhatari ring parhyangan sakti, reh ingsun, angaturaken, tadahsajinira, bhatara kala puniki bhuktinen mudanira. Om kala kali , byo bhuktaya namah. Om ksama sampurna ya namah. Om sarwa kala laksana ksamam ya namah swaha
F. Prayascita/Durmanggala
1. Memercikkan tirtha dengan list (prayascita)
Mantra : Pakulun ngadeg sira Sang Janur kuning turun Bhatara Ciwa hulun angaturaken busung mereke, busung meringgit, ron sarwe leluwes, mas aworane komala manik winten, angilangane sakwehning dasamala, sebel kandel awighna sudha, tutuga ring sapta wrdhah .
--Om sri ya namu namah swaha.
Lalu diperciki tirtha dengan mantra :
Om jreng jreng sabuh angadeng nagilang akna sarwa kalan ira sang linislisan
Om sabur sweta, sabur rakta, sabur pitha
sabur krsna, sabur manca warna sarwa karya prayascita
ya suci nirmala ya namo namah swaha
2. Prayascita
Mantra : --Om prayascita kare yegi
Catur warna wicintayet
Catur wawtranca puspadyam
Ang greng reng bya stawa samam
--Om agni rahasia mukam mungguh bungkahing hati angeseng saluwiring dasa mala, teka geseng, geseng, geseng
--Om prayascita subagiyamastu
3. Durmanggala :
Mantra : Om sang kala purwa sang kala sakti, sang kala braja, sang kala ngulalang, sang kala petre, sang kala suksma. Aja sira pati papanjingan pati paperet ngi, iki tadah sajinira, penek lawan trasi bang, bawang, jahe, anadaha sira tur lunga. Manawi kirang tadahan iki jinah satak sulawe, lawe satukel, maraha sira ring pasar agung nggena tuku ring pasar agung wehan sanak rabinira sowang-sowang ajasira mawali muwah pada ewahana, pada sidhi swaha
Om mrtyunjaya rakta saraya sarwa rega upadrawa, papa mretyu sangkara, sarwa kali kalika syah wigraha ngawi pada, susupena durmanggala, papa krada winasaya, sarwa wighnaya namah swaha

(LAKUKAN PENYUCIAN KELILING)
G.1. Semua sesaji yang dipersembahkan diperciki dengan tirtha penglukatan
(dari tempat duduk)
Mantra : Om om sampurna ya namah
Om sudha, sudha, sudha, sudha, parisudha ya namah
Om sudha akasa, sudha bumi, sudha wighna, sudha mala ,
sudha papa klesa , Kasudha dening Sang Hyang Trilokanatha
Om sidhirastu tat astu svaha
Om pretama sudha , dwitya sudha, tritya sudha, caturty sudha
Sudha sudham wariastu
2. Pengastawa banten upa saksi ring Sang Hyang Surya :
Pakulun paduka Sang Hyang Reditya ring tri kahyangan, patik pukulun angaturin tumedun, anyaksinin wang sinadiyan karya penyucian, moga sida gawe nemu rahayu. Sadulur atur, pada katurin pemunjungin sepetik canang pesucian, maduluran peras ajuman, muwang daksina. Moga kenak paduka bhatara angayab saji.

3. Surya stawa :
Mantra : Om Surya seloka nata sya, warada sya swarcanam
Sarwantah tasya sidantam, suda naya santyasam.
Om asita mandala mertyu, sitala satru nasanam,
kawi wisya rakta teja, sarwa bawa bawet bawat

4. Pesaksi dengan Pertiwi stawa :
Mantram : Om pertiwi sariram dewi, catur dewa mahadewi,
catur asrama batari, siwa bumi mahasidhi
Om ring purwa ksiti Basundari, siwa patni putra yoni,
Uma durga gangga dewi, brahma betari wisnawi
Om mahe swari hyang kumari, gayatri berawi gauri,
Arsa sidhi maha, Indra Nicambuni dewi
Om akasa siwa tattwa ya namah swaha
Om pertiwi dewi tattwa ya namah swaha

5. Seruti /seloka :--Om giri pati dewa-dewem
Loka natem jagat pati
Sakti manta maha wiryam
Nyana manta temahakem.
Maha dibya caksu
Maha podina nama namah
Aditya keranem isentanem
Keraniyem nama namah
Om tatastu nama reditiyem
6. Seruti / Seloka : Ong kesama swamem maha dewa
Sarwa prani intang karem
Mamurca sarwa papebyah
Pandaya swasada siwa batalem
Om suda malantama
Tri dewatem murti satiyem
Prejana maha mertiyem
Sarwa lara wina sanem
Ang – Ah , biyanta suda ya namah swaha

7. Mantram pengulapan :
Om kaki prajapathi, nini prajapathi, kaki samantara, nini samantara, kaki citragotra, nini citragotra, ingsun angulapi atmane ipun anu, maring purwa maring daksina, maring pascima, maring utara, maring madya, ingsun angambe atmane anu, rumaksa ring awak sariran ipun. Om sidirastu tat astu astu swaha.

8. See :
Om pakulun sang hyang Triodasa saksi, puniki titiyang sekadi pamongmong paduka batara pedek tangkil maduluran antuk canang pasucian tur seruntutan ipun, mangkin titiyang matur piuning jagi ngaturang pangulapan ring pakulun paduka batara kabeh. Sane mangkin titiyang ngaturang , byakala ,penyucian , durmanggala tur prayascita Gong puniki mangdening suaran ipun becik.

H. Banten Pekideh -(Pekideh memargi dengan Puja Wisnu Mantra) :
1.Mantra : Om ung Wisnu rahada Tritada
Sri Wisnu perajapati kesetra
Wiraha kalpa pertama kertayuga
Kalama sekala titha
Yuga natastra nitaya
Wedakti palem kamayuga
Sarwa dewa prayascitam kirisiyami
sobagian astu ya namah swaha



2. Menghaturkan sesajen dihaturkan kesowang-sowang pelinggih dalam bentuk daksina
Mantra : ---Om Siwa sutram yadnya pawitram
Paramam pawitram prajapati jyogayusyam
Balamastu tejo paramam
Gohyanam triganam triganatmakam
--Om Namaste bhagawan agni
Namaste bhagavan ari
Namaste bhagawan isa`
Sarwa baksa utasanam
3. Ayu wreddhi
Mantra : --Om ayu vreddhi yaca vreddhi
Vreddhi prajna sukha criyam
Dharma santana vreddhin syat
Santute sapta vreddhayah
--Om yavan meru stitho devah
Yavad gangga mahitale
Candrarko gagana yavat
Tavad va vijayi bhavet
--Om dirghayur astu tad astu-astu svaha
I. Mensucikan sesajen .
1. Sesudah itu sesajen disucikan dengan ,
Mantra : Om Sang Hyang Tiga Murti Hyang
Sang Hyang Ekajnana cuntaka
Sang Hyang Suci Nirmalajnana
Makadi bhatara malingga ring
babanten kararaban, karampwan
denamel dening wang campur
kararaban roma , Kwaltikaning Cone
kaparodan ing wak , kapryascita den ira
Sang Hyang Tiga Murti Hyang
Sang Hyang Ekajnana cuntaka
Sang Hyang Suci Nirmalajnana
--Om criyo wai ya namo namah swaha
2. Selanjutnya muktiang sesajen kepada Sang Hyang widhi , para Deva dan Bhatara
(ngayabang samian)
Mantra : --Om deva buktam maha sukam
Bojonam parama samertam
Deva baksia maha tustam
Bokte laksana karanam
--Om bhuktiantu sarwata dewa
Bhktiantu tri lokanam
Saganah sapari warah
Sawarga sadasi dasah
--Om deva boktra laksana ya namah
Om deva trapti laksana ya namah
Om treptia parameswara ya namah swaha
3. Ngayabang banten di pelinggih
-Om parama siwa tanggohyam
Siwa tattwa parayanah
Siwasya pranata nityam
Candisaye namostute
-Om niwidyam brahma winusca
Bhoktam dewa maheswaram
Sarwa wyadi nalabate
Sarwa karyanta sidantam
-Om jayarte jayamapunyat
Ya sakti yasa mapnoti
Sidhi sakala mapunyat
Parama siwa labhate
4. Ngayabang banten sor (segehan)
Mantra : --Om Ang Kang kasolkaya isana wosat
Om Swasti swasti sarwa bhuta kala
Suka ya namah swaha
Sonteng : Riwus sira amuktiaken segehan
muliha sira ring pasenetan nira sowang-sowang
Haywa ngrubeda , anyengkalen bhatara dewa ring kayangan sakti
Dilanjutkan dengan metetabuhan (arak berem)
Mantra : Om ebek segara, ebek danu, ebek banyu pramananing hulun
5. Memohon Sang Hyang Widhi agar berstana di Padmasana dengan sikap ambil kembang dan bija lalu diasapi dan dipegang dengan sikap mudra ditaruh didepan dada.
Mantra : Om Om anantasana ya namah
Om rm dharma singa rupaya svetha varna ya namah
Om rm jnana singa rupaya rakta varna ya namah
Om rm viragya singa rupaya pita varna ya namah
Om rm Iswara singa rupaya kresna varna ya namah swaha
Om Om padmasana ya namah swaha
Om I Ba Sa Ta A
Om Ya Na Ma Si Va
Om Mam Um Am namah
Om Om Dewa pratista ya namah
Om Sa Ba Ta A I
Om Na Ma Si Va Ya
Om Ang Ung Mang Namah
Selesai mengucapkan mantra bunga ditaburkan kedepan
6. Kemudian menghayat Sang Hyang Ciwa Raditya , Bhatara dan Dewa Maheswara memakai kembang dengan sikap Amustikarana
Mantra : Om Om anantasana ya namah
Om Om padmasana ya namah
Om padma pratistha ya namah
Om Om dewa pratistha ya namah
Om hrang hring sah parama siwaditya ya namah swaha
Mantra : Om Sang Bang Tang Ang Ing
Nang Mang Sing Wang Yang
Om Ang Ung Mang namah swaha
Om Mang Ung Ang
Om sri guru bhio namah
7. Menghaturkan sembah kepada Sang Hyang Siwa Raditya
Mantra : -Om Adityasia paramjyotih
Rakta teja namustute
Sivageni teja mayance
Siva Dewa wisiantakem
-Om padma lingganca pratista
Astadewa prakirtitam
Siwagraha sangyuktam
Ganaksaram sadasiwa
-Om Sa Ba Ta A I
Na Ma Si Va Ya
Ang Ung Mang

8. Menyambut para Dewa , Batara, ambil kembang dengan sikap Amustikarana
Mantra : Om pranamia sang linggam
Dewa linggam maheswara
Sarwa dewati dewanam
Tasme lingga ya we namah
9. Menghaturkan asep kepada para Dewa dan Batara
a. Mantra : Om Ang Brahma sandhya namo namah
Om Ung Wisnu sandhya namo namah
Om Mang Iswara sandhya namo namah

10. Puja Jagatnata
Mantra : Om Ang Brahma Perajapati sretah
Suyambu weradem guru
Om brahma sekayam usiyatha
Om rang ring sah Brahma praja pati
Ya nama namah
11. Pengaksma Jagatnatha
Mantra : Om ksamaswamam Jagatnatha
Sarwa papa nirantaram
Sarwa karya minda dehi
Prenamya misora isanam
--Om ksama swamam maha yasta
Yastha surya gunatmakam
Winasaya sesatem papem
Sarwa seloka darpayana
--Om gring dewa arcanaya ya namah swaha
Om gring dewa tarpana ya namah swaha
J. Dilanjutkan dengan persembahyangan bersama .
1. Puja Tri Sandhya
2. Muspa Panca Sembah
a. Sembah tangan kosong
Mantra : Om Rah phat Astra ya namah swaha
Om Atma Tatwatma sudhamam swaha

b. Sembah memakai kembang kepada Ciwa Raditya
Mantra : --Om Aditya sya paramjyotir
Rakta teja namustute
Sweta pangkaja madhyasta
Basjkaraya namustute
--Om Pranamya baskara dewam
Sarwa klesa winasanam
Pranamya ditya siwartham
Bukti mukti warapradam
--Om Hrang hring sah parama ciwa ditya ya namah swaha
c. Sembah memakai kembang/ kewangen ke Dewa Samodaya
Mantra :--Om Namo Dewaya adhisthanaya
Sarwa wyapinesiwaya
Padmasanaya ekaprathisthaya
Ardanareswarya ya namah swaha
Om giri pati maha wiryam
Maha dewa pratista linggam
Sarwa dewa pranamiam
Sarwa jagat pratistanam
Om giri pati dipatayanamah
--Ung Akasem nirmalam sunyem
Guru Dewa bhyomantarem
Ciwa sekala sampurnem
Reka ungkara ye namah swaha
d. Sembah memakai kewangen untuk memohon waranugraha
Mantra :--Om Anugraha manoharam
Dewa datha nugrahakam
Hyarcanam sarwa pujanam
Namah sarwa nugrahakam
--Om Dewa dewi maha sidhi
Yajnanga nirmalatmaka
Laksmi sidhisca dirgayuh
Nirwighna suka wreditah
--Om Ghring anugraha arcanaya namo namah swaha
Om Ghring anugraha manuharaya namo namah swaha
--Om Ayu werdi yasawerdi
Werdi pradnya suka sriyah
Dharma Santana wredisca
Santute sapta wrdayah

e. Sembah tangan kosong
Mantra : Om Dewa suksma Paramecintya ya namah swaha
Om Santhi Santhi Santhi Om
3. Memohon tirta Wangsuhpada
-- Om Namaste bagawan gangga, namaste sita lambwapi,
salilam wimalam toyam, swambu tirtha bojanam
---Om subeksa asta asteya, dosa kilbi sana sane
pawitram semaha tirtha, gangga tirtha maha nadhi
---Om bajra reni maha tirtha, papa soka wina sanam
Nadi puspa laya nityam, nadi tirtha ya praya
---Om tirtha nadi kumbasca, warna dewa mahatmanam
Muninam manggala sumcaya, wiyapica dewa akasah
---Om sarwa wigena winasantu , sarwa klesa winasantu
sarwa papa winasaya, sarwa roga winasanam
4. Metirtha
Dilanjutkan dengan matirtha dan mabija
a. Matirtha ( dipercikan tiga kali di kepala)
Mantra : Om Budha pawitra ya namah
Om Dharma maha tirtha ya namah
Om Sanggya maha toya ya namah
b. Diminum tiga kali
Mantra : Om Brahma pawaka ya namah
Om Wisnu amertha ya namah
Om Iswara jnana ya namah
c. Diraup tiga kali di kepala
Mantra : Om Sampurna ya namah
Om Sadhasiwa paripurna ya namah
Om Paramasiwa sukma ya namah
d. Memakai kembang ditelinga
Mantra : Om Sri asmara ya namah
e. Mabija
Mantra : Om Wija -wija kara ya namah
K. Kemudian semua warga dilanjutkan dengan Meditasi sejenak sebelum mepamit budal
L. 1. Penutup : Ong rang ring sah, siwa, sada siwa, prama siwa, sriyem
Pukulun paduka : dewa – butha – kala - , lumaris sami mantuka ring kahyangan, muwang enggon sama sowang-sowang, sing kirang, sing luput, geng rena sinampura.
--Om Hinaksaram hina padam
Hina mantram tathaiwaca
Hina bhaktim hina wrdhim
Sada ciwa namo stute
--Om mantra hinam kriya hinam
Bhakti hinam Maheswara
Yat pujitam Mahadewa
Pari purnam tad astume
2. Puja Pralina
Kalau rangkaian upacara itu sudah selesai dilanjutkan dengan Puja Pralina
Mantra : Om A Ta Sa Ba I
Om Na Ma Si Wa Ya
Om Ang Ksama sampurna ya namah swaha
3. Rangkaian upacara oleh Manggala ditutup dengan parama santhi
Mantra : Om santhi santhi santhi Om