Rabu, 19 Agustus 2015

RENUNGAN SAT CIT ANANDA



1. Tuhan berada didalam setiap hati dan dia adalah penyuci dari yang suci. Jadi untuk menjadi suci, apa yang kalian lakukan adalah menyelami sanubari kalian, hubungi Tuhan disana dan menjadilah suci. Mengapa kalian harus pergi keluar mencari kesucian ?.
2. Kaca yang kotor tidak memberikan refleksi pada sinar matahari.Demikian pula halnya dengan bathin yang kotor oleh sifat sifat maya tidak akan dapat memperlihatkan ke Agungan,Pengasih penyayang dan. Ke Adilan dari Tuhan, karena itu untuk dapat melihat Tuhan sucikan hatimu dan pikiranmu dan jadilah orang suci..
3. Banyak orang dalam kehidupan ini hanya asal ada,tetapi tidak hidup,itu sebabnya orang-orang yang tidak memperhatikan nilai-nilai dari pada keberadaannya,penderitaan yang dirasakannya.
4. Hendaknya orang tidak makan untuk kesenangan,melainkan ia makan untuk menjaga kelangsungan badan jasmaninya,
5. Kesehatan tubuh melulu bukanlah tujuan hidup manusia.
6. Apabila kesehatan badan semata yang menjadi tujuannya,maka kita ini tidak bedanya dengan binatang,.
7. Binatang binatang umumnya jarang yang sakit.Tetapi pengetahuanlah tujuan hidup setiap manusia,Jangan kita melupakan kenyataan bahwa kesehatan itu hanya satu langkah untuk mencapai tujuan.
8. Seorang yang hanya makan dan minum,tidur,omong-omong saja,yang pikirannya tidak digunakan untuk mencapai kesadaran jiwa ia adalah orang jahanam.
9. Pusatkan Tuhan sebagai tujuan hidup saudara.
10. Saudara hidup di dunia ini bukan bertujuan untuk menimbun harta benda,pangkat,maupun kedudukan itu barang barang yang tak mempunyai harga di mata Tuhan,Kejujuran adalah barang yang di minta Tuhan dari saudara,
11. Orang-orang yang telah pergi lebih dahulu,lihatlah mereka telah meninggalkan se antero kekayaannya,kehormatannya,sahabat dan keluarganya.Mereka tak menginginkan sesuatu apapun dari dunia ini,mereka tak dapat mengambilnya untuk kehidupan selanjutnya,Sungguh amat menyakitkan untuk melayani tubuh ini sekalipun guna kebutuhan kebutuhan hidup saja.
12. Semua orang di dunia ini mencari kebahagiaan .Dan hanya ada satu jalan yang tepat menuju kesana, yakni dengan menguasai dan mengatur pikiran-pikiran anda. Kebahagiaan anda tidak tergantung pada lingkungan dan ke adaan,melainkan semata-mata tergantung berdasarkan kepada perasaan-perasaan batin anda, kebahagiaan tak ada sangkut pautnya dengan harta benda milik anda,dengan kedudukan anda,pekerjaan anda dan tempat dimana anda berada atau dengan apa yang anda warisi .Kebahagiaan anda hanya tergantung kepada apa yang anda pikirkan.Kebanyakan orang menjadi bahagia atau tidak sesuai dengan kemauan mereka.
13. Oleh karena itu berusahalah sedapat mungkin sedari kecil untuk melaksanakan ajaran Darma,.Sebab hidup ini tidak kekal adanya dan siapakah kiranya dapat mengetahui saat datangnya maut atau siapa pula yang dapat memberitahukan datangnya kematian.
14. Yuk kita menjadi pribadi yang ber iman,yang sehat,yang bening hatinya,jernih pikirannya,dan indah prilakunya,
15. Barang siapa melaksanakan kebenaran,maka dia akan mendapatkan ketenangan,Dan bila pengetahuan telah dihayati maka orang akan menjadi bijaksana,
16. Bila kebahagiaan telah dirasakan maka cinta kasih akan memancar dari dirinya.Itulah tanda orang yang telah menghayati Sat Cit Ananda..
17. Wantah " Tirta Pawitra " Sane presida ngelebur " Mala " sane wenten ring angga. Prade mala ring angga sampun kelebur ,wahu presida ngerasayang sane kinucap " Satyam, Siwam , Sundaram " Yaitu Kebenaran, Kebahagiaan,dan Keindahan "

Kisah sang Nila Candra

Dagang Banten Bali


Sang Nilacandra marah dan segera mengambil senjata gada ,lalu berperang melawan siluman naga berbisa itu. Kepala naga itu di pukulnya, mahkotanya pecah lalu mati. Raja Baladewa gugur di medan perang. Ia kemudian diserang oleh gajah besar dan kaki gajah tersebut di sabetnya dgn gadanya yang ampuh hingga remuk. Sang Bhima mengaduh kesakitan dan tergeletak di tanah. Sang Nilacandra di serang oleh raja Kresna dalam wujud Wisnumurti,keseribu tangannya menyerang,dengan anak panah yang tajam, mencabik cabik tubuh Sang Nilacandra. Bagaikan diperciki air keadaannya segera kekuatan seribu panah tersebut hilang lenyap tidak mempan di tubugh sang Nilacandra ,lalui membalas memukul dada Dang Kresna, Pikiran Raja Kresna kebingunan dimasuki obat mujarab,di umpat oleh Raja NilaCandra dan ia lari meninggalkan pertempuran. Dengan kejam Sang Arjuna menikam tunguh Sang Nilacandra dari belakang dengan seribu anak panah yang tajam namun tiada mempan, Sang Nilacandra menoleg sekaligus membalas memukul dadaSang Arjuna dengan gadanya. Kekuatan Wisnumurti Sang Arjuna lenyap,ia pun berlari tanpa berani menoleh kepada Raja Nilacandra. Melihat Sang Kresna dan Arjuna melarikan diri Raja Nilacandra menepuk pahanya sebelah kanan maka muncullah Bhutaraja berwajah menakutkan, besar dan tinggi bagaikan gunung berjalan.. Ia di perintahkan mengejar pelarian Sang Kresna ke tengah Hutan belantara. Lagi Sang Nilacandra memusatkan pikiran dan menepak paha sebelah kira maka muncullah Mabherawi berwujud dua gadis cantik dan diperintahkan mengejar pelarian Sang Arjuna menuju semak belukar.
Ditemukan sang Arjuna bersembunyi di tengah hutan,kelelahan karena berlari. Kedua gadis Mabherawi menyapa dan mengatakan mereka juga hendak beristirahat di tengah hutan, dengan tutur kata yg lemah lembut dan memikat serta lirikanmata yang menggoda membuat hati sang Arjuna terpesona menyaksikan kecantikan dua gadis tersebut, sang Arjuna jatuh cinta, ia mendekat dan menuturkan kenapa ia lari, seketika kedua gadis ini marah dan sang Arjuna ditanggkap tanpa perlawanan, kedua gadis tersebut sesungguhnya dalah jelmaan Sang Hyang Apana Samana Bayu, sang arjuna pun di ikat dan di bawa menghadap Sang Nilacandra, diletakkan di bawah pohon Langurung,kedua gadis itupun dikembalikan oleh Raja Nilacandra ke paha kirinya. Sementara itu Sang Nilacandra juga menyuruh pasukannya mengumpulkan rekan mereka yang gugur dan mayatnya di kumpulkan dibawah pohon Langurung tersebut.Tiba –tiba sang Nakula Sahadewa datang dan menyerang Sang Nilacanrda karena merasa kesal akan kekalahan saudaranya dimedan laga.Dengan senjata keris Candrahasa di keroyok ketika tidak bersenjata namun tiada mempan,sejurus kemudian kedua saudara kembar tersebut di tangkap dan dibenturkan kepalanya sehingga tewas seketika.
Di kisahkan Sang Bhutaraja sebagai perwujudan kekuatan BayuMahabhima,yang keluar dari celah batin Sang Nilacandra mengobrak abrik hutan mencari Maharaja Kresna yang bersembunyi yang ditemukan olehnya Maharaja Krsna bersembunyi di jurang yang dalam dengan mengecilkan tubuhnya, Maharaja Kresna terus diburu dan sampailah di tengah tanah yang gersang dan hendak titangkap karena tidak ada lagi celah untuk bersembunyi. Ketika hendak ditangkap, munculah Begawan Handasingha dari alam gaib memerintahkan Sang Bhutaraja untuk mengurungkan niat menangkap Maharaja Krsna dan melapor perintah itu kepada Raja Nilacandra. Sang Bhutaraja menuruti nya dan setelah melapor dikembalikan ke tempat asal semula.
Setelah keempat Pandawa bersaudara tewas, datanglah Maharaja Yudistira dengan kereta putihnya. Di saksikan oleh sang Raja saudaranya telah tiada, hatinya hiba maka tumbuhlah rasa kasih saying menguasai diri nya sehingga muncul api kemarahan. Sifat ksatrianya mekar sehingga muncul keinginan bertaruh demi menolong saudaranya . Kemudian beliau memusatkan batin pada kekuatan senjata pustakanya yang bernama Sang Hyang Kalimosada, sekejap tubuh Sang maharaja berubah menjadi Kalagni berkobar kobar memenuhi medan perang.
Di lihat oleh Sang Nilacandra ,dengan marah Nilacandra mengambil gadanya dan hendak melawan, tiba tiba Sang Hyang Werocana turun, berdiri di Ryusnisadesa di pangkal tangkai bunga teratai, lengkap dengan senjata Bajranya, Begawan Handasingha juga turun menasehati Sang Nilacandra katanya :
“ Wahai adikku Raja Narajadesa, kali ini ulahmu menyimpang,kau berani durhaka pada Raja Hastina pastilah kekuatan tapamu dulu itu akan tenggelam.Pada saat kematianmu ,kau akan ditenggelamkan di kawah neraka Tambragomuka karena kau di kutuk oleh ayahmu, yang telah menjadi dewa.Kaulah yang memunahkan laku tapa ayahmu, yang dulu diangkat menjadi perdana menteri oleh Raja Pandu.Karena kau adalah abdi Raja Yudistira maka kau akan kena kutukan pada saat kematianmu, sebagai abdi Bhatara Dharma, sebab Bhatara Dharma menjelma pada tubuh Raja Yudistira,mati tanpa meninggalkan jasad, dan lagi Raja Krsna adalah penjelmaan Bhatara Wisnu, yang bertugas menyelamatkan dunia.Karena itu, berbaktilah engkau kepada mereka. Jika Raka Krsna dan Yudistira di bunuh di medan perang,sekalipun kau berhasil melakukannya berkat anugrah Sang Hyang Werocana kepadamu,maka dunia ini akan lenyap berubah menjadi lautan luas.Bhatara Guru akan marak kepadamu,kau akan di kutuk menjadi kerak kawah selama tujuh turunan,tidak pernah menemukan keselamatan, sebagai pahalamu durhaka kepada Sang Hyang Dharma. Kau tidak memiliki kewenangan menjadi raja, sebab penjelmaanmu dari manusia biasa. Sekalipun ada keutamaan penjelmaanmu, tetapi mulai saat ini kau harus bertindak berdasarkan kebenaran sebagai pahalanya kau akan di sayang oleh Bhatara Dharma dan Bhatara Wisnu, baik di dunia maupun saat kematianmu kelak.” ….

Selasa, 18 Agustus 2015

makuh

Dagang Banten Bali



sorohan pengambeyan wadah ebeg isi 3 aled n 1 kulit sayut (peras, dapetan, pengambeyan, ......)
sorohan
daksina tanpa telor, tingkih pangi
suci


Apa yang menjadi keyakinan Hindu yang disebut Panca Sradha ( Tuhan, Atman, Karmaphala/ Sebab Akibat, Samsara/ Perubahan dan Moksa/ Kembali ke Asal ) berkonotasi “ TIDAK TERBATAS “
Oleh karena tidak terbatas, maka apapun yang kita ketahui/ pahami tentang keberadaan ke 5 di atas, kita tidak dapat mengatakan apa yang kita ketahui/ pahami sebegai kebenaran yang paling benar, sehingga dengan demikian kita harus sadar untuk selalu mengadakan samsara/ perubahan untuk mendapatkan kebenaran yang paling benar diantara yang paling benar.
Sampai kapankah itu ?
Jawabannya : ?????????????????????
Itulah sebabnya 5 hal di atas karena bersifat abadi, tidak akan pernah tidak ada, maka ajaran Hindu disebut ajaran keabadian yang dalam bahasa Sansekerta disebut SANATHANA DHARMA, ajaran yang abadi, yang langgeng, yang tidak awal dan tidak ada akhir.

3 bulanan bayi








 
Dagang Banten Bali


5 pejati, 1 jaja saji, di kumara  .....


colong dr pusuh 

bokor daksina, aled kain prada putih kuning, peras tulung, pusuh, .......
banten n ayaban 


banten 
2 jejanganan untuk di bale n di bawah 
1peketan/pengakulan 
1 sambutan


jejanganan yi : ebeg, ..... , daksina, 1 ceper tipat nasi, 1 ceper tipat sirikan, raka, jaja, suci,  nasin bangkalan, tamas pepesan nasi segi 3 segi 4, 



Pengakulan yi:  ebeg, daksina, 1 pasepan besar diisi {beras, isin daksina yi (peselan, tingkih, pangi, gantusan, base tampelan,   ), 2 telor ayam, base mako (lekesan) 11}, raka, buah, jaja,
 jotan ituk-ituk 11 (ituk2 misi nasi, kacang saur, sepotong biu, bantal cenik, tape, jaja diremek,   ),


- JUAL ES KRIM / ES PUTER PERNIKAHAN KLIK DISINI

Minggu, 16 Agustus 2015

kwangen


Dagang Banten Bali


Kojong Kwangen yang terbuat dari daun pisang berbentuk sigi tiga lancip lambang “Ardhacandra”, Uang kepang berbentuk bulat itu lambnag “Windhu” sedangkan sampian Kwangen yang berbentuk cili dibuat dari  janur,bunga dan daun plawa lambang “Nada”.

Porosan silih asih,lambang purusa pradhana lambang Ida Sang Hyang Widhi Wasa sebagai Ardhanaresvari.

Dalam wujud Ardhanaresvari inilah Tuhan mencurahkan kasihnya kepada umat pemujanya. Kerena itu istilah “Siliasih”berarti lambang bhkati umat berdasarkan kasih dan bhakti yang dilandasi kasih itulah umat mendapatkan limpahan kasih dari Ida Sang Hyang Widhi dalam wujud beliau sebagai Ardhanaresvari.

Baca Juga: Mistis, Pohon Gegirang di Pura Baturaya Keluarkan Tirta 

Jadi porosan silih asih itu lambang hubungan,kasih yang timbal balik anatara umat kepada penciptanya Ida Sang Hyang Widhi Wasa.

Kwangen disamping sebagai sarana pokok dalam persembahyangan, juga dipergunakan dalam derbagai upacara, Panca Yadnya seperti: pendirian tempat pemujaan.

Kwangen sebagai salah sarana penting,untuk melengkapi banten dedagingan.

Demikian pula   dalam upacara Pitra Yadnya, ketika dilangsungkan upacara,memandikan mayat, Kwangen diletakkan di setiap persendian,o rang meninggal,yang jumlahnya sampai 22 buah Kwangen.

Fungsi Kwangen pada pedagingan,sebagai Pancadatu, (lambang unsur-unsur  alam), sedang fungsi Kwangen dalam upacara memandikan mayat sebagai pengurip-urip. (Ratu Kakiang Puri Bitera)


- JUAL ES KRIM / ES PUTER PERNIKAHAN KLIK DISINI

Lamak












Dagang Banten Bali


Lamak atau juga disebut ceniga adalah lambang pijakan kita untuk menapaki hidup dalam sebuah pusaran waktu menuju kesejatian di alam semesta ini sebagaimana disebutkan lamak sebagai simbol pijakan menuju kesejatian yang dibuat dalam berbagai ornamen keagamaan yang dilengkapi dengan,
  • gunungan, 
  • cili-cilian, 
  • bulan, 
  • bintang, 
  • matahari 
  • dan sebagainya.
Kata lamak juga dalam bahasa kawi (jawa kuno) disebutkan berarti alas sehingga beberapa lamak dibuat semacam taplak dari daun enau yang dirajut dengan lidi bambu yang ditempatkan di

Ornamen - ornamen lamak dengan penggunaan pis bolong sebagai sarana upacara yadnya disebutkan merupakan pengaruh dan akulturasi kebudayaan Tionghoa terhadap peradaban budaya bali yang tetap kita hormati dan gunakan sampai sekarang ini.

Reringgitan Lamak dalam kutipan artikel Bali Och Bali disebutkan, ada tiga jenis Lamak yang sering di lihat :
  1. Terujungan biasa dipasang pada lebuh rumah, natah/halaman rumah
  2. Lamak kecil biasa di pasang pada pelinggih-pelinggih seperti : Apit Lawang, sumur, pelangkiran,  tugu-tugu   
  3. Lamak  Besar biasa dipasang pada pelinggih-pelinggih Utama seperti Gedong, Saren, Pelinggih Taksu, Gunug Agung, Padmasana.
Seperti yag sering disaksikan dalam pelaksanaan upacara Dewa Yadnya, Lamak yang bermaterialkan janur dan ron tersebut biasanya dianggap jenis jejaitan yang rumit bagi kalangan pengayah yang belum terbiasa menjahitnya, tetapi bila mau dipelajari sebenarnya tidak begitu sulit

- JUAL ES KRIM / ES PUTER PERNIKAHAN KLIK DISINI

Pesan Banten Odalan Bali


Melayani pembuatan aneka banten untuk upacara \hindu Bali
piodalan
pawiwahan
otonan
tiga bulanan


Melayani aneka Upacara
Ngelangkir
Menikah
Ngaben

hubungi via WA, Telp atau sms
0897 - 6687 - 246
0882 - 9209 - 6763


Telp
0361 - 464096

alamat
jl Gandapura Gg 1c No1 Kesiman Kertalangu
dan
jl sedap malam 117a kebon kuri
Denpasar

Pesan Via Facebook Klik Disini