Sabtu, 27 April 2024

Rajapatni Gayatri Sang Ibu Negeri

  

Kematian Jayanegara menghempaskan mimpi sebagian orang di putaran lingkup kelompok Pamalayu. Jayanegara belum memiliki keturunan. Kerajaan sebesar Majapahit tidak mungkin membiarkan dampar kencananya kosong.
Tak ada yang lebih berhak selain Sang Rajapatni Prameswari Gayatri, beliau yang di gambarkan sebagai sosok tiga jaman mulai dari Kertanegara, Kertarajasa dan Jayanegara.
Di era ayahanda Kertanegara , Gayatri adalah seorang putri yang memiliki kecerdasan dan rasa ingin tahu yang sangat luar biasa , bagi Kertanegara , Gayatri adalah teman diskusi soal visi sang Kertanegara “Mandala Dwipantara”, sebuah gagasan penyatuan Nusantara. Gayatri yang mencatat semua “wejangan “ mimpi dari visi besar sang Ayahanda . Namun semesta berkehendak lain tiba tiba laskar Jayakatwang datang menyerbu dan membumihanguskan Kutaraja Singasari, jadi abu tanpa tersisa .disaat kekuatan Militer Singasari sedang pada titik “ terlemah “ karena sebagian besar Pasukan Singasari sedang melakukan ekspedisi Pamalayu .
Ketika Singasari disergap tanpa ampun oleh pasukan Kediri sehingga menewaskan kedua orang tuanya. Gayatri yang sedang berada di kaputren dalam luput dari pembantaian. dengan kecerdasan seorang wanita yang tanggap sasmitha akan situasi yang dihadapi. Segera menyadari kekisruhan yan terjadi dalam keraton , Gayatri muda melepas seluruh pakaian kebesaran seorang Putri Raja dan mengganti dengan pakaian anak seorang abdi dalem istana.
Untuk menyamarkan dirinya Gayatri berganti nama menjadi Ratna Sutawan, putri seorang abdi dalem Pekaktik istana , yang kemudian digiring menuju Kediri sebagai tawanan .
Saat itu Lembu Sora , juga melepas segala atributnya sebagai seorang senapati Singasari , karena kaget melihat kenekatan Putri Gayatri yang bergabung dengan para abdi dalem dan langsung bergabung untuk memastikan keselamatan si Bontot , putri kinasih sang Kertanegara yang terkenal keras kepala , bersama mereka ikut diboyong ke Kediri menjadi tawanan dan ditempatkan di bangsal perempuan Keraton Kediri.
Sebelum meninggalkan istana, ia mengjak Lembu Sora melihat jasad kedua Orang tuanya yang telah gugur , untuk memberi sembah terakhirnya dan melakukan sumpah setia akan melanjutkan cita cita sang Kertanegara .
Dengaan kecerdasanya dan keberaniannya Gayatri , mengumpulkan informasi inteljen tentang kekuatan pasukan Jayakatwang . dan Lembu Sora lah yang bertugas sebagai Pengelasan yang melaporkan semua kepada sang Raden Wijaya .
Ketika Pangeran Wijaya masuk ke Kediri sebagai laskar yang menyerah, dalam sebuah arak-arakan, Gayatri ada diantara para kawula yang menyabut laskar yang telah dsarankan untuk “menyerah” oleh Sang putri . Agar dapat membangun kekuatan dari dalam benteng Kediri. Itu jauh lebih baik daripada terus bergerilya di tengah hutan tanpa kejelasan persenjataan dan logistik.
Dan cinta diantara keduanya memang bersemi di tengah pahitnya perjuangan mewujutkan cita cita membangun sebuah kerajaan baru dari puing puing kehancuran Singasari , demi kawula dan martabat sebagai warga Singasari .

Dan kelak Kertarajasa menitahkan untuk menuliskan semua itu dalam prasasti, atas pengakuan akan cintanya pada istri istri beliau terutama sang Rajapatni di tahun 1296 di desa Sukamerta yang menceritakan perkawinan dan perjuangan Raden Wijaya selama pelarian dari pengejaran oleh Pasukan Jayakatwang .
Kemudian untuk mengambarkan secara lebih romantis tentang kecintaan dan kegaguman beliau pada seorang Gayatri maka diperntahkan untuk menuliskan bahwa kisah kasih asmara mereka adalah Dewa Siwa dan Dewi Uma sebagai Prasasti kertarajasa tahun 1305 di desa Balawi .
Dan diera Jayanegara , Prameswari Gayatri juga tak tinggal ,diam meredam setiap gejolak yang ditimbulkan ulah kekanak kanakan an Kala Gemet , selama berkuasa , Bahkan Ra Kuti sejatinya tidak bisa menguasai Kedaton Wilwatikta secara utuh . Karena Istana Gayatri tidak tersentuh tangan tangan pemberontakan Ra Kuti.
Jika beliau menjadi Ratu rasanya jauh dari pada sekedar pantas. Prapanca mengambarkan sosok sang Putri sebagai berikut kepada Pritha sahabatnya
“ Adalah watak Rajapatna Gayatri yang agung, sehingga mereka menjelma pemimpin besar dunia, yang tiada tandingannya. Putri, menantu, dan cucunya menjadi raja dan ratu. Dialah yang menjadikan mereka penguasa dan mengawasi semua tindak tanduk mereka (Negarakertagama, bab 48).”
Hingga di malam seperti yang dijanjikan kepada Mentri Mada , yang datang menghadap sang Putri , sebelum peristiwa kematian Kala Gemet . Dengan kawalan abdi dalem menuju sebuah ruang yang teramat rahasia , sebuah ruang yang berada di puser Kedaton Kediri . Ruangan yang tidak sembarang orang bisa memasukinya , abdi dalem dari kelompok Kalachakra yang telah disumpah mati oleh kutuk pastu bila khianat., berdinding panel yang berukiran Surya Majapahit dalam ukiran sangat indah , berhiaskan kepulauan Nuswantara terpahat sisana, yang dapat digeser sebagai tameng rahasia dan pelindung bila ada sergapan musuh dan terhubung ke bebetapa lorong rahasia .
" Mada apa yg kau sampaikan semalam sudah kami pelajari secara seksama"
selanjutnya sang Bukan siapa Siapa yang akan menjelaskan secara lebih terperinci , dan rasanya tak pantas aku bicara keliwat duniawi " lirih suara sang Putri Gayatri.
"Baiklah , atas titah dan restu Yang MuliaTuan Putri ,hamba ambil alih seluruh tanggung jawab mulai sekarang"
" Mada, engkau lelaki terhornat dan memiliki kehormatan seorang prajurit Majapahit"
" sendiko Bopo...
“Ingatkah kau saat masih seorang bocah kabur keanginan , kau terdampar di pertapaan Gunung kawi, dan kau bertemu seoeang Wanita yang menjelaskan panjang lebar tentang sebuah ajaran Mandala Dwiparna. Penyatuan pulau pulau nuswantara ?
“ hamba bopo, hal tersebut yg membuat hamba bertekat mengabdi menjadi seorang prajurit yang memiliki tekat untuk ikut mengawal menyatukan Nuswantara menjadi satu di bawah panji Singasari pada waktu itu. Sesuai yang diajarkan oleh seorang “ibu” yang sangat Bijkasana yang ajarannya begitu meresap di hati hamba hingga saat ini, hingga menjadi cita cita yang rasanya jika diberi kesempatan akan hamba upayakan terwujud bagaimanapun caranya.”
“ Namun hamba tidak ingat siapa beliau , karena hamba tak berani menatap wajahnya, saat itu tak pantas rasanya sebagai kawula yang kabur keanginan , menatap kepada seorang wanita yg terlihat sangat agung dan bijaksana”
" Menteri Mada , atas perkenan beliau yang kini berada dihadapan mu , beliaulah wanita agung tersebut “ tegas sang Bukan siapa Siapa
Tergagap Mada , sontak memberi penghormatan degan meredahkan kepala ke bhumi, memohon belas ampunan dan pangestu, kepada sosok guru yang telah lama ia cari. Yang membentuk karakternya selama ini , teryata adalah sosok yang ia dan seluruh kawula Majapahit cintai dan hormati , Sang Rajapatni Gayatri.
"Mada , bangkitlah , anggap smua itu adalah “ Cakra Manggilingan owah gingsir gilir gumanti", kehidupan ini senantiasa berputar, berubah, berkembang, berganti situasi-dinamis. Sesuatu Manifestasi dari Cakra Manggilingan inilah yang kemudian disebut sebagai wolak-walike zaman ini semua adalah berkat restu Sang Murbeng Jagad, agar kawula mampu Memayu Hayuning Bawana.”. dan tugas kami disini adalah memastikan arah negeri Majapahit melangkah kedepan sebagai sebuah kerajaan yang bisa mengayomi , seluruh kawulanya menjadi sebuah bhumi pertiwi yang Gemah ripah Lohjinawi Tata Titi Tentrem Kerta Rajasa , sambil menyiapkan kelahiran Sang Surya Majapahit . demi cita cita wangsa Kertarajasa mewujutkan Mandala Dwiparna dan kami menyebut diri kami adalah Kalachakra penjaga semangat Mandala Dwiparna.
“ Dan Menteri Mada . kini kau telah lebih dari cukup untuk mengetahui rahasia ini , kau adalah sekutu atau musuh terbesar kami saat ini “ tegas Sang Bukan siapa siapa
dua keplokan tangan Sang Bukan siapa siapa ,
membuat dinding berukir bergeser , 20 orang berkelebat keluar dari balik panel berukir dari kayu jati , menghunus belati di kedua tanganya. mengarah ke Mada.
" AKU MADA BERSEDIA HIDUP MATI ATAS SEMANGAT MANDALA DWI PARNA DAN MENJADI BAGIAN DARI KSATRIA KALACHAKRA "
Pasukan mundur menghilangdan seolah tak pernah terjadi apa apa di ruang tersebut.
Dan Putri Gayatri dan Sang bukan siapa siapa , menerima sembah bekthi dari Sang Menteri Mada yang berjanji Prasetya , untuk mengabdi kepada Majapahit.
Putri Tribuwana Tungga Dewi bergelar Sri Tribhuwana Wijayatunggadewi Maharajasa Jayawisnuwardhani.. naik taktha mengantikan Jayanegara menjadi ratu Majapahit di tahun 1329 , sebagai perwujutan bakthi seorang anak kepada Ibundanya yang sangat beliau cintai dan hormati Gayatri dan kelak Gajah Mada menuliskan pada prasasti Gajah Mada pada tahun 1351 di Singasari.
Semua Kawula Majapahit mengadakam pesta selama tujuh hari tujuh malam atas pengakatan Ratu mereka yang baru . Ratu dari wangsa Kertarajasa yang diberkati oleh “ Ibu” kawula Majapahit sang Rajapatni Gayatri . yang sangat mereka hormati dan cintai. Pesan damai didengung dengungkan oleh para pemuka agama dan para Narapraja atas perintah Putri Gayatri yang mengajak seluruh kawula Majapahit untuk bersatupadu membangun negeri mereka.
Putri Gayatri sang Rajapatni atau pendamping raja , tidaklah gelar kosong Mulai Kerta negara sang Ayahnda, Kertarajasa sang kekasihnya, Jayanegara sang Anak tirinya , Tribuwana Tunnga dewi anak Kandungnya dan Hayam Wuruk sang cucu kesayanganya , Semua merasakan “sentuhan “ ilham yang semestawi dari seorang putri tang tidak saja memiliki kecantikan dan kecerdasan yang paripurna namun sang putrid diberkati dengan kemampuan sasmitha yang weruh sang durunge winarah . beliau mampu menerjemahkan Visi menjadi sebuah bentuk keputusan yang “ tepat “ dalam menghadapi segala persoalan yang dihadapi orang orang disekitarnya , Dialah Pamomong yang bekerja di balik layar kesuksesan Majapahit. Putri Gayatri adalah sosok yang digambarkan sebagai Prajnaparamita adalah seorang dewi dengan kedudukan tinggi dalam Buddhisme Tantra Mahayana; dia dianggap sebagai “sakti “ atau pendamping, dari Buddha tertinggi; Prajnaparamita : wanita yang memiliki pengetahuan dan kebijksanaan yang Paripurna atau gambaran seorang wanita nareswari./ wanita utama yang dianngap sebagai “ibu” bagi Majapahit secara keseluruhan dan ialah Sang Rajapatni Sri Rajendra Dyah Dewi Gayatri
Boyolangu2024
PEKIKHENING


Minggu, 24 Maret 2024

JODOH ADALAH GETARAN JIWA YANG SAMA,INTI DARI AJARAN DHARMA

 


OM SWASTYASTU
Seorang istri atau suami bisa menikah itu sudah merupakan takdir...
Orang yang kita temui hari ini, semuanya sudah digariskan oleh takdir...
Karma takdir adalah benih yang kita tanam di kehidupan lampau..
Karena itu hari ini baru bisa memetik hasil karma yang demikian.
Ada sebab, ada akibat, tanpa jodoh tidak mungkin berkumpul... Kehidupan lalu berhutang karma kepadanya, kehidupan sekarang baru bisa menikah dengannya.
Seandainya hari ini Anda menikah dengan seorang buruk rupa atau cacat itu dikarenakan di kehidupan lalu, dia pernah membantumu terlalu banyak dikehidupan dimasa lampau Oleh karena itu, hari ini Anda harus mengembalikannya kembali
(hutang karma budi)
Ini bukan karena nasib Anda yang malang, melainkan benih yang Anda tanam pada kehidupan lalu, di kehidupan ini karma mu telah berbuah.. Anda sendiri yang menanam benih-benih karma di kehidupan lampau, maka di kehidupan sekarang Anda harus menanggungnya....
Nabi Khong hu cu bersabda :
“Terimalah dan tunaikanlah. Terima maka selesailah"
Anda Baru bisa menyelesaikan hukum karma ini.
Setelah Anda sampai di rumah, terimalah dengan hati dan pikiran yang tenang. Mulai hari ini, janganlah membencinya lagi, karena Dia itu di kehidupan lampau adalah dosa hutang karmamu, jadi di kehidupan sekaranglah Anda harus menanggungnya.
Setelah Anda mengerti hukum karma (sebab akibat) masih bisakah menyalahi orang lain ?
Seorang istri atau suami bisa menikah dengan anda yang itu sudah merupakan takdir...
Orang2 yang kita temui hari ini, semuanya sudah digariskan oleh takdir, adalah benih yang kita tanam pada kehidupan lampau, sehingga hari ini baru bisa memetik hasil yang demikian...
Ikhlaskanlah, karena tak ada sebab, tak ada akibat. Tanpa jodoh, tak mungkin berkumpul. Kehidupan lalu berhutang kepadanya, di kehidupan sekarang baru bisa menikah dengannya.
Katakanlah pada pasangan anda..kamu sangat baik, lalu Anda bilang Anda tidak berhutang kepadanya, Tetapi Anda bisa saja berhutang pada ibu mertuamu.
Di kehidupan sekarang, menantu dan mertua selalu hidup tidak akur (apalagi jika tinggal serumah), ini semuanya adalah ikatan jodoh karma di kehidupan lampau Maka sekarang baru bisa ketemu lagi...
Buddha bersabda :
Tak ada hutang, tak mungkin ditagih..tak ada dendam, tak mungkin berkumpul!
Mengapa ada keluarga yang sangat rukun, harmonis, saling menghormati?
Karena mereka semuanya adalah jodoh baik... Mereka juga sedang melunasi karma ikatan sebab jodoh baik.
Melunasi hutang karma dengan ikhlas dan usahakan tidak membuat karma dosa baru
Hari ini..
Anda harus memahami hukum sebab akibat dengan jelas, karena bertemu dengan siapapun adalah sebab jodoh...seperti anda dan saya..yang membaca tulisan saya
Ikhlaskanlah, rendahkan hatimu, turunlah dari tempat yang tinggi. Sebagai seorang istri atau suami Anda jangan merasa minder, tetap rendah hati, juga jangan menjadi manusia galak
Harus dipahami, karena ada hutang karma ke dia, anda bisa menikah dengannya...
Jadi janganlah ngoceh tidak karuan, apalagi sudah bertahun-tahun hidup dengannya, Anda seharusnya tahu jelas sifat suami atau istrimu
Bahkan anak-anakmu sangat tersiksa dengan temperamenmu yang mengerikan. Gara-gara temperamenmu yang membara, mereka sangat tersiksa juga.
Setiap ketemu, langsung marah-marah, komplain ini itu... anak2 pada akhirnya tidak pernah merasakan kehangatan seorang ayah atau ibu, dan Anda sendiri juga tidak bahagia....
Hari ini, sudah saatnya kita sadar, orang2 yang ada disekitar kita, ada yang lahir dan datang kedunia untuk menagih hutang karma , membayar hutang karma, membalas budi dan membalas dendam, Semuanya adalah orang2 yang berjodoh dengan kita di kehidupan ini..sama seperti saya dan anda yang ada diakun sabdo palon ini.
Ada anak yang sejak kecil sakit melulu, sampai bisnis Anda bangkrut, atau seorang yang pembangkang suka memukul dan melawan orang tua bahkan membunuh orang tua kandungnya.. .
Anak yang demikian adalah anak yang datang untuk menagih hutang, karena di kehidupan lampau Anda terlampau berhutang nyawa dengannya...
Jikalau di kehidupan lampau, Anda menipu harta benda orang, maka di kehidupan ini mereka terlahir sebagai anak Anda yang datang untuk menagih hutang...
Ada anak yang suka sakit semasa kecil, sampai keuangan rumah tangga pun habis untuk pergi berobat. Tapi setelah dewasa malah tidak tahu berbakti pada orang tua lagi...
Terhadap anak yang demikian, jangan menyimpan dendam dan membencinya. Anak yang demikian cuma bisa dilayani dengan cinta kasih, karena Anda berhutang terlalu banyak padanya di kehidupan lampau...
Janganlah murka, karena karma masa lampaumu belum selesai. Kalau tidak,
Anda akan terus menerus membuat karma baru lagi
Jika Anda tidak berniat untuk membayar hutang karmamu di kehidupan ini, maka di kehidupan yang akan datang, hutang berlipat ganda, dan Anda akan dipaksa untuk melunasi hutang karma dikehidupan berikutnya..
Sadarlah... Kebencian tidak bisa menyelesaikan masalah...
Hindu mengajarkan
"TAT TWAM ASIH"
(kamu adalah aku) Suamimu atau istrimu bukanlah sebuah properti pribadi.
Dikarenakan dia ada ikatan jodoh denganmu di kehidupan lalu, maka di kehidupan sekarang dia datang untuk menyelesaikan sebab jodoh tersebut...
Anak juga bukanlah sebuah properti pribadi, mereka juga umat manusia, cuma saja mereka ada saling hutang denganmu.
Ada yang datang untuk membayar hutang karma, ada juga yang datang untuk menagih hutang..Semuanya tidak lepas dari ikatan sebab jodoh karma dimasa lampau...
Anda harus benar-benar memahami inti dari Dharma ini, dengan demikian baru bisa terbuka kebijaksanaanmu. Hatimu baru bisa ikhlas menerimanya Agar Anda tidak menganggap suami atau istri atau anak bagaikan properti milik pribadi...
Dikarenakan kalian ada ikatan hutang karma sebab jodoh di masa lampau, maka hari ini baru bisa berbuah. Apa itu pertanda lenyapnya sebuah ikatan jodoh? Semua orang pun tahu, jikalau sebab jodoh selesai, maka satu per satu pun akan berpisah.
#semoga bermanfaat
OM SHANTI SHANTI SHANTI OM

 

Jumat, 08 Maret 2024

Kenapa Harus NYEPI ???

 


Apakah karena pergantian tahun ??? ( Tahun saka )
#Tawur_Kesanga dan #Tilem_Kesanga, waktunya pelaksanaan Tawur , Panca Bali Krama serta Nyepi , ditetapkan berdasarkan #Kalender_Bali. Suatu Kalender yang diciptakan berdasarkan penggabungan Sistim #Wewaran / #Pawukuan dengan sistim #Sasih / Bulan .
Penetapan Tilem atau Purnama pun berdasarkan Kalender Bali, tertuang secara sistimatis, yang dalam Wariga dinamakan “ #Pengalantaka “.
Sebagai acuan Penetapan Tilem Kesanga, dasar perhitungan Sasih memakai sistim ;
dengan #Mala_Masa nya, yang disebut
Secara Geografis, posisi Tilem-Kesanga ini ada pada posisi Matahari berada diatas Khatulistiwa, yang menurut Wariga dinamakan ;
#BAJEGING_SURYA
merupakan saat #Nemu_Gelang peredaran Matahari daur satu tahun.
#Utarayana_Daksinayana_Wiswayana, , Posisi Tilem ini selalu ada di bulan Maret. Bali-Nusantara yang ada di daerah Khatulistiwa, adalah tolok ukur Bajeging Surya.
Pada Posisi ini jagat-raya ada dalam
" Ukuran waktu Siang dan Malam seimbang "
posisi Matahari ada di tengah-tengah, pada garis Khatulistiwa, membelah dunia ini menjadi dua dengan jarak yang sama, antara belahan Utara dan belahan Selatan Bumi.
Pertemuan magis antara ;
pada " Pusat Orientasi Arah " atau
Dahsyatnya #Kekuatan_Bhuta akan dinetral dengan #Kelembutan_Kala,
akan disejukkan oleh
Akasa dan Pertiwi menjadi #Harmonis ( CARU ).
Untuk itu, siapkan ritual Caru atau Tawur dalam #Catus_Patha_Diri.
Dalam keadaan KESEIMBANGAN , inilah tepatnya waktu diadakan Upacara #Tawur_Kesanga, yang bertujuan untuk keseimbangan #Bhuwana_Agung ini.
Tawur Kesanga 2024 jatuhnya pada Uncal Balung, artinya jangan melakukan TAWUR, akibatnya ;
ᬘᬦ᭄ᬤᬮ ᬳᬶᬓᬂᬭᬢ᭄‌᭟
( Dunia akan Rusak)
Pertemuan Tanpa Kekuatan dan Pesamuan Para BHUTA dan KALA.
Ong_Rahayu🙏

Dewasa Ayu

 


Dewasa Ayu merupakan pemilihan hari baik yang direkomendasikan untuk dipilih dalam melakukan kegiatan, dan sebagai implementasi Rwabhineda tentu ada hari-hari yang patut dihindari. dalam hal ini, hari-hari yang diyakini berdampak negatif bila dipilih untuk melaksanakan yadnya terutama manusa yadnya pawiwahan atau nganten, ada beberapa hari yang wajib dihindari;
hari yang patut dihindari dalam rangka melakukan upacara perkawinan berdasarkan sapta wara, diantaranya:
• Redite / Minggu = Buruk
• Anggara / Selasa = Sengsara
• Saniscara / Sabtu = Percekcokan, sengsara
hari yang patut dihindari dalam rangka melakukan upacara perkawinan berdasarkan Wuku, diantaranya:
• Sinta (wong),
• Tolu (Was Penganten)
• Gumbreg (Tanpa Guru, Carik Walangati)
• Wariga (wong, Rangda Tiga, Carik Walangati),
• Warigadean (Rangda Tiga)
• Sungsang (Carik Walangati
• Dunggulan (Uncal Balung)
• Kuningan (Uncal Balung, Tanpa Guru, Carik Walangati)
• Langkir (wong, Uncal Balung),
• Pujut (Rangda Tiga, Uncal Balung)
• Pahang (Rangda Tiga, Uncal Balung)
• Tambir (wong),
• Medangkungan (Tanpa Guru)
• Menail (Rangda Tiga)
• Prangbakat (Rangda Tiga)
• Bala (wong),
• Kelawu (Tanpa Guru)
• Dukut ( was Penganten )
hari yang patut dihindari dalam rangka melakukan upacara perkawinan berdasarkan Penanggal;
• Ping 4 = Suami lekas meninggal
• Ping 6 = menemui kesengsaraan
• Ping 8 = Sangat Buruk, menemukan kematian
• Ping 9 = Sangat Buruk, sangat sengsara
• Ping 11 = serba kekurangan
• Ping 12 = menemukan kesusahan
• Ping 14 = sering cekcok, penuh dengan pertengkaran, keributan
• Ping 15 = sangat teramat buruk.
• Semua Pangelong dihindari.
yang patut dihindari dalam rangka melakukan upacara perkawinan berdasarkan Sasih;
• Juli / Kasa Shrawana, = Buruk, anak sakit – sakitan
• Agustus / Karo, Bhadrapada = Buruk, Sengsara
• Desember / Kanem, Pausya = Buruk, susah memiliki keturunan
• Februari / Kaulu, Phalguna = Serba kekurangan
• Maret / Kasanga, Caitra = Sangat Buruk, penuh penderitaan
• Mei / Jyestha = Buruk, hidup susah
• Juni / Sadha = Buruk, Serba kekurangan
selain diatas, hindari juga hal-hal berikut ini:
• " #Sasih_tanpa_Sirah" merupakan sasih/bulan yang tidak berisi tumpek (saniscara klion).
• " #Sasih_Anglawean" merupakan sasih yang didalamnya terdapat perhitungan penanggal/pangelong 14 bertepatan dengan purnama/tilem, sehingga pada saat itu tercatat "penanggal atau pangelong 14/15".
• “Uncal Balung” dari Anggara Wage Galungan (Penampahan Galungan) sampai Budha Klion Pahang ( Pegat Uakan).
• "Pati Paten" apapun yang dilaksanakan akan bermasalah, dinanya Sukra tilem dan Sukra Penanggal/Pangelong 10.
• " #Kala_Jengking" akan sering berselisih paham, Kajeng wage Maulu.
• " #Sampar_Wangke" berakibat kurang baik, Soma nuju: Sinta, Wariga, Langkir, Tambir, Bala
• “ #Mrta_Papageran” Sangat buruk, yaitu; Saniscara / Sabtu nemu Purnama atau Yama.
• “ #Kalebu_Rau” Sangat buruk, yaitu; Soma / Senin nemu Tilem atau Beteng.
• “ #Purwanin_dina” tidak baik melakukan pekerjaan / membuat dewasa, yaitu ; Anggara Klion / anggarkasih, Budha Klion, Sukra Wage, Saniscara Klion / Tumpek.
#Nasib ada ditangan anda 😄