Sabtu, 23 Juni 2018

Phalani




Phalanam nama pathama
Mari belajar nama buah
dāḍimam = delima
karkaṭī = ketimun
panasaḥ = nangka
kharjūram = kurma
jambūphalam = juwet
nārikelam = kelapa
bilvam = buah bilbam?
līcikā = leci




Vrksha Bho namaha. bahu satyam lekhanam asti.
Tulisan yang mencerahkan tentang mengapa kita memuja pohon.





Tri Hita Karana, yg berasal dari kata tiga penyebab tciptanya kebahagiaan manusia. Terciptanya kebahagiaan manusia ini adalah adanya hubungan yg selaras antara Manusia dgn Tuhan, Manusia dgn Alam, serta sesama Manusia.


bahu samyak asti



Anna-dānam mahādānam
Vidyā-dānam tatah param
------------------------------------------
Pemberian berupa makanan merupakan pemberian yang amat Mulia, namun pemberian berupa Pengetahuan jauh lebih mulia 




- JUAL ES KRIM / ES PUTER PERNIKAHAN KLIK DISINI

Jumat, 22 Juni 2018

Bahasa Sanskerta adalah bahasa liturgi utama hindu





CARA MUDAH DAPAT UNTUNG DARI TRADING FOREX KLIK DISINI

Sanskrit is the main liturgical language of Hinduism and used to be the lingua franca that helped all of the different regions of Greater India communicate with each other. Most of the greatest literary works to come out of India were written in Sanskrit, as well as many religious texts. Sanskrit is the language of Hindu and Buddhist chants and hymns as well. Today, only about 1% of the population of India speaks Sanskrit, though it is protected as a scheduled language and is the official language of one Indian state, Uttarakhand.
How is Sanskrit important?
Sanskrit is the main liturgical language of Hinduism and used to be the lingua franca that helped all of the different regions of Greater India communicate with each other. Most of the greatest literary works to come out of India were written in Sanskrit, as well as many religious texts. Sanskrit is the language of Hindu and Buddhist chants and hymns as well. Today, only about 1% of the population of India speaks Sanskrit, though it is protected as a scheduled language and is the official language of one Indian state, Uttarakhand.
India, in its many different incarnations, has a history that dates back to before the Iron Age, when Vedic Sanskrit, the ancestor of Sanskrit, was first spoken. This later gave way to Classical Sanskrit, which was used to write many of the great Indian epics, such as the Ramayana. Besides all of this, however, there are a few specific reasons why Sanskrit should be taken seriously:


Bahasa Sanskerta adalah bahasa liturgi utama hindu dan digunakan untuk menjadi lingua franca yang membantu semua wilayah yang berbeda dari india yang lebih besar berkomunikasi dengan satu sama lain. Sebagian besar karya sastra terbesar untuk keluar dari india ditulis dalam bahasa sanskerta, serta banyak teks keagamaan. Bahasa Sanskerta adalah bahasa dari nyanyian hindu dan Buddha dan himne juga. Hari ini, hanya sekitar 1 % dari populasi india berbicara bahasa sanskerta, meskipun dilindungi sebagai bahasa yang dijadwalkan dan merupakan bahasa resmi dari satu negara bagian india, uttarakhand.

Bagaimana bahasa Sansekerta penting?

Bahasa Sanskerta adalah bahasa liturgi utama hindu dan digunakan untuk menjadi lingua franca yang membantu semua wilayah yang berbeda dari india yang lebih besar berkomunikasi dengan satu sama lain. Sebagian besar karya sastra terbesar untuk keluar dari india ditulis dalam bahasa sanskerta, serta banyak teks keagamaan. Bahasa Sanskerta adalah bahasa dari nyanyian hindu dan Buddha dan himne juga. Hari ini, hanya sekitar 1 % dari populasi india berbicara bahasa sanskerta, meskipun dilindungi sebagai bahasa yang dijadwalkan dan merupakan bahasa resmi dari satu negara bagian india, uttarakhand.

India, dalam berbagai inkarnasi yang berbeda, memiliki sejarah yang berasal sebelum zaman besi, ketika weda sanskerta, nenek moyang sansekerta, pertama kali diucapkan. Hal ini kemudian memberikan cara untuk bahasa Sansekerta klasik, yang digunakan untuk menulis banyak epik india besar, seperti ramayana. Selain semua ini, bagaimanapun, ada beberapa alasan tertentu mengapa sansekerta harus diambil serius:

Puja Tri Sandhyā


Pengertian
Kata Tri Sandhyā kita dapati pada beberapa sumber susastra Hindu. Diantaranya dalam kitab #Agastya_Parwa disebutkan “… agelema ta sirāmujā, matrisandhyā, toyasnāna, bhasmasnāna, mantrasnāna, …(Agastya Parwa 396). Dalam kitab Agastya Parwa tidak disebutkan urutan-urutan puja mantra tri sandya sebagaimana yang kita ketahui, karena kata Tri Sandhyā mengandung pengertian sebagai tiga pertemuan waktu. Kata tri artinya tiga, kata sandhya berasal dari akar kata sam (berhubungan) dan di (ditaruh) yaitu hubungan dua keadaan atau benda seperti hubungan antar waktu atau antar ruang. Sandhyā artinya hubungan antara waktu. Jadi yang dimaksud dengan Tri Sandhyā adalah pertemuan antara waktu malam dengan pagi, antara waktu pagi dengan siang dan antara waktu siang dengan malam. Pertemuan antara waktu-waktu itu dipandang sebagai waktu kritis. Agar terhindar dari bahaya dan mendapatkan keselamatan serta kerahayuan maka pada waktu-waktu kritis tersebut orang melakukan sembahyang agar Sanghyang Widhi melindungi dan memberikan keselamatan. Sehingga selanjutnya kata Tri Sandyā diartikan sebagai tiga waktu untuk berhubungan dengan Sanghyang Widhi atau tiga waktu untuk sembahyang.

Bahasa Tri Sandhya
Bahasa mantram Puja Tri Sandhya adalah bahasa Sansekerta. Ada tiga jenis bahasa Sansekerta yaitu, #Sansekerta_Veda, #Sansekerta_Klasik dan #Sansekerta_Kepulauan (#Hibrida). Sansekerta Veda adalah bahasanya kitab #Catur_Veda_Samhita,
Sansekerta Klasik adalah bahasanya kitab-kitab Itihasa dan Purana, dan sansekerta Kepulauan atau Hibrida adalah bahasa Sansekerta yang didapati di Jawa dan Bali terutama dalam lontar-lontar puja. Dengan demikian bait pertama dari Puja Tri Sandya memakai bahasa Sansekerta Veda, bait kedua memakai bahasa Sansekerta Klasik, bait ketiga sampai dengan keenam memakai bahasa Sansekerta Kepulauan atau Hibrida.

Bentuk Tri Sandhya
Bait-bait mantra adalah puisi yang terikat oleh Metrum atau Candha. Jenis Candha ditentukan oleh jumlah suku kata pada setiap baik mantra. Ada beberapa jenis Chanda yaitu : Gayatri, terdiri dari 24 suku kata #Usnih terdiri dari 28 suku kata #Anustubh terdiri dari 32 suku kata (belakangan disebut #sloka). #Brhati terdiri dari 36 suku kata #Pankti terdiri dari 40 suku kata #Tristubh terdiri dari 44 suku kata
#Jagati terdiri dari 48 suku kata #Gayatri sebagai mantram pertama adalah nama sebuah #Candha dari beberapa jenis Candha. Gayatri
kadang disusun menjadi tiga baris dalam satu bait, dimana setiap baris terdiri dari 8 suku kata, kadang juga disusun dalam dua baris dimana baris pertama terdiri dari 16 suku kata dan baris kedua terdiri dari 8 suku kata.
Jika dicermati bait pertama mantram Puja Tri Sandhya, jumlah suku katanya tidak cocok dengan jumlah suka kata Candha Gayatri, namun ia disebut Gayatri Mantram. Kata Bhur Bhuvah Svah tidak termasuk kedalam struktur. Kata
bhur bhuvah svah disebut MahaVyahrti (ucapan yang agung). Bait kedua berbentuk prosa yang tentunya tidak terikat oleh jumlah suku kata. Sedangkan bait ketiga sampai dengan bait keenam berbentuk sloka (Candha Anustubh).

Struktur Tri Sandhya
Bait demi bait dari mantram Puja Tri Sandhyā merupakan himpunan mantra, sebagai nyanyian pujaan. Setiap nyanyian pujaan pada
umumnya mengandung tiga komponen yaitu : pujian, pengakuan, permohonan. Namun di beberapa bait mantra komponen kedua yaitu pengakuan kadang-kadang tidak ada. Pada mantram Puja Tri sandhyā ketiga komponen itu ada dan terstruktur secara serasi, yaitu bait pertama, kedua dan ketiga adalah pujian, bait keempat adalah pengakuan serta bait kelima dan keenam adalah permohonan.Sebagai suatu bukti akan didapati dari sekian banyak bait-bait mantra dalam kitab Veda yang jiwa dan semangatnya sama, contohnya :
Kavi no mitrāvarunā
tuvijātā uruksayā
daksam dadhāte apasam.
Artinya :
Pendeta kami, Mitra dan Varuna, yang luas wilayahnya, yang kuat karena keberaniannya, Karuniailah kami kekuatan yang bekerja dengan baik.
Trātāram indram avitāram handramhavehave suhavam suram
indram, hvayāmi sakram puruhūtam indram svasti no maghavā dhātvindrah.
(#Rg.Veda, VI.47.11)
Artinya :
Tuhan sebagai Penolong, Tuhan sebagai Penyelamat, Tuhan yang Maha Kuasa, yang dipuja dengan gembira dalam setiap pemujaan,
Tuhan Maha Kuasa, selalu dipuja, kami memohon, semoga Tuhan yang Maha Pemurah melimpahkan rahmat kepada kami.
Imā juhvānā yusmadā namobhih prati stomam sarasvati jusāsva, tava sarman priyatame dadhānā upa stheyāma saranam na vrksam.
(#Rg_Veda VII.95.5)
Artinya :
Sajian ini dibuat olehmu dengan rasa hormat, katakanlah hal ini wahai #Sarasvati, dan terimalah setiap doa kami, dan dengan
menempatkan kami di bawah lindunganmu yang tercinta ! Semoga kami mendekatimu sebagai pohon tempat berteduh.
Dari contoh-contoh bait mantra tersebut dapat disimpulkan bahwa jiwa dan semangat ajaran Veda ada tiga yaitu #pujian, #pengakuan dan #permohonan.



Mantram Puja Tri Sandhyā
1.Om bhūr bhuvah svah
tat savitur varenyam
bhargo devasya dhīmahi dhiyo yo nah pracodayāt
2. Om nārāyana evedam sarvam
yad bhūtam yac ca bhavyam niskalańko nirañjano nirvikalpo nirākhyātah śuddho deva eko nārāyano na dvitiyo asti kaścit
3. Om tvam śivah tvam mahādevah īśvarah parameśvarah
brahmā vişņuśca rudraśca puruşah parikīrtitah
4. Om pāpo ham papakarmāham
pāpātmā pāpasambhavah
trāhi mām puņdarīkākşa
sabāhyābhyantarah śucih
5. Om kşamasva mām mahādeva sarvaprāņi hitańkara mām moca sarva pāpebhyah
pālayasva sadā siva
6. Om kşāntavyah kāyiko doşah kşāntavyo vāciko mama kşāntavyo mānaso doşah tat pramādāt kşamasva mām
Om śāntih śāntih śāntih Om
Artinya :
1. Om adalah bhur bhuwah swah
kita memusatkan pikiran pada kecemerlangan dan kemuliaan Sanghyang Widhi. Semoga Ia berikan semangat pikiran kita
2. Om Narayana adalah semua ini, apa yang telah ada dan apa yang akan ada, bebas dari noda, bebas dari kekotoran, bebas dari perubahan tak dapat digambarkan, sucilah dewa Narayana, Ia hanya satu tidak ada yang kedua
3. Om Engkau dipanggil Siwa, Mahadewa, Iswara, Parameswara, Brahma, Wisnu, Rudra dan Purusa
4. Om hamba ini papa, perbuatan hamba papa, diri hamba papa, kelahiran hamba papa, lindungilah hamba Sanghyang Widhi, sucikanlah jiwa dan raga hamba
5. Om ampunilah hamba Sanghyang Widhi, yang memberikan keselamatan kepada semua makhluk, bebaskanlah hamba dari segala dosa, lindungilah oh Sanghyang Widhi
6. Om ampunilah dosa anggota badan hamba, ampunilah dosa perkataan hamba ampunilah dosa pikiran hamba, ampunilah hamba
dari segala kelalaian Om, damai damai damai, Om


gurureva gatiḥ gurumeva bhaje




Dagang Banten Bali



gurureva gatiḥ gurumeva bhaje
guruṇaiva sahāsmi namo gurave |
na guroḥ paramaṁ śiśurasmi guroḥ
matirasti gurau mama pāhi guro ||
The Guru is my sole refuge. I worship only the guru . I'm always with my guru . Salutations to the Guru. there is none higher than the guru . I am a child of my guru . My intellect is firmly fixed on my guru . Oh Guru ! protect me .
gurureva gatiḥ gurumeva bhaje
guruṇaiva sahāsmi namo gurave |
Itu guroḥ paramaṁ śiśurasmi guroḥ
Matirasti bercanda mama pahi guro ||

Guru adalah satu-satunya tempat perlindungan saya. Aku hanya menyembah guru. Aku selalu bersama guru-ku. Salam untuk guru. Tidak ada yang lebih tinggi dari guru. Aku adalah anak dari guru saya. Kecerdasan saya kokoh di atas guru saya. Oh guru! Lindungi aku.
 
 

tvameva mātā ca pitā tvameva
tvameva bandhuśca sakhā tvameva |
tvameva vidyā draviṇaṁ tvameva
tvameva sarvaṁ mama devadeva ||
You are the mother you are the father you are the relative and you are the friend . you are knowledge and you are wealth . Oh Lord of the Lords you are everything to me .
Perjanjian Tvameva ca pita tvameva
Tvameva Sakha Tvameva |
tvameva vidyā draviṇaṁ tvameva
tvameva sarvaṁ mama devadeva ||

Anda adalah ibu anda adalah ayah anda adalah kerabat dan anda adalah teman. Sesungguhnya kamu adalah maha mengetahui lagi maha mengetahui. Oh Tuhan Tuhan kau segalanya bagiku.
 
 
  
- JUAL ES KRIM / ES PUTER PERNIKAHAN KLIK DISINI

Percakapan saMskrtam


Dagang Banten Bali




CARA MUDAH DAPAT UNTUNG DARI TRADING FOREX KLIK DISINI



महोदय (mahodaya = tuan) krpaya...tlng Ida Sira Mpu Dharma Sogata di daftarkan pada shibiram pelatihan gurunya. uang pendaftaran dibayar nanti tgl 21 Juni. Evam eva idaaniim aham Nabire Nagare asmi.
danyavaadah




Aaam cintamaastu mahodaya, aham likhitavaan bhavatah naamam, aagacchatu eva 



अस्त अहं मेलनम् करोमि॥   दन्यवाद:॥


Samskrtapathitum bahu samyak balacaritaah santi.
Mari berlatih membaca melalui cerita anak-anak ini.


CARA MUDAH DAPAT UNTUNG DARI TRADING FOREX KLIK DISINI

dāḍimam
karkaṭī
panasaḥ
kharjūram
jambūphalam
nārikelam
bilvam
līcikā


Pomegranate
Cucumber
Jack fruit
Dates
Black berry
Coconut
Vilva fruit
Lichi

 Delima
Timun
Jek buah
Tanggal
Berry Hitam
Kelapa
Vilva buah
Lychee





 Namo namaskara.danyavadah.konfirmasinya
 Astu Mahodaya


  jayatu nusantara jayatu sansekerta vande maataram

  Dirghaa vacana asti mahodaya


  Aham api daftar karomi


  Formulir kutaha aham prapayami?



soma vaasare dhananjayah ICCR kaaryaalayam nesyati maataa


Jayatu Samskrtam. Subham bhavantu

saya ikut, karangasem 4 orang udah daftar. jayatu samskrtam jayatu sanaatanadharmah


- JUAL ES KRIM / ES PUTER PERNIKAHAN KLIK DISINI


 Tatha astu. Krpaya pathata samskrtam, vadata samskrtam...



  bahu samyak asti




 Anna-dānam mahādānam
Vidyā-dānam tatah param
------------------------------------------
Pemberian berupa makanan merupakan pemberian yang amat Mulia, namun pemberian berupa Pengetahuan jauh lebih mulia


 Bahu uttamam mahodaya.



Tanggal 22 April diperingati sebagai hari Bumi di seluruh Dunia. Kebudayaan Sanskerta sudah sejak ribuan tahun lalu menghormati ibu Bumi. Berikut ini adalah mantra untuk Ibu Bumi.
samudravasane devi
parvatasthana mandale
vishnupatni namastubhym
padasparsam kshamasva me

Artinya sungguh indah.
" Saya menghormati Devi yang berpakaian samudra
Yang dadanya dihiasi gunung-gunung
Yang adalah istri Vishnu,
Maafkan saya telah menginjakmu"
Sloka ini disarankan dilantunkan saat bangun tidur, dengan tangan menyentuh lantai, lalu perlahan bangun dan satu kaki diturunkan.
Ibu Bumi adalah yang memberi kita makan.
Setiap hari adalah hari Bumi.
Bhumimatuh dinasya subhasayam.


 Bahu uttama-slokah esah asti maatah, esah slokah pratidinam pratah utthaaya vaktavyah





CARA MUDAH DAPAT UNTUNG DARI TRADING FOREX KLIK DISINI






 Subhshitam samyak asti. (Kata-kata bijak ini bagus). Mari kita simak sambil belajar Bahasa Sanskerta
gṛhe gṛhe na rājānaḥ kastūrī na mṛge mṛge |
padye padye na kāvyatvaṁ dehe dehe na daivatam ||
Di rumah-rumah (grhe grhe), tidak selalu ada raja, rusa-rusa (mrge mrege) tidak selalu mengeluarkan wewangian Kasturi.
Bait bait (padye padye) tidak selalu merupakan puisi (kavyatvam), orang-orang (dehe dehe) tidak selalu mencerminkan dewata (daivatam).
svagṛhe pūjyate mūrkhaḥ svagrāme pūjyate dhanī |
svadeśe pūjyate rājā vidvān sarvatra pūjyate ||
Seorang bodoh(murkhah) dihormati (pujyate) di rumahnya sendiri (svagrhe), seorang kaya (dhani) dihormati di desanya sendiri (svagrame)
Seorang raja dihormati di negerinya sendiri (svadese) tapi seorang berpengetahuan (vidvan) dihormati di semua tempat (sarvatra).
Seorang raja dihormati di negerinya sendiri (svadese) tapi seorangberpengetahuan (vidvan) dihormati di semua tempat (sarvatra).
Belajar Sanskerta tidak hanya belajar bahasa. Kita belajar nilai-nilai kehidupan.



Dviipaantara dalam bahasa Sanskerta berarti diantara kepulauan yang artinya sama dengan Nusantara.


Caritam Samyak Asti. Ida panditaha caritam uktavan.
Cerita yang bagus disampaikan oleh Ida Pandita pada kursus Bahasa Sanskerta.
Video by कु. सो. सुमेशः


Hyah sayamkale samskrtam saptahikamelanam Penestanan grame Ubud upamandale asit. Jayatu samskrtam


 Mounadinasya hardaah subha kamnaha.
api Saraswatiyai Namaha.
Sarvebhyaha Shanti bhavantu


  Namaskaarah Navashakhavarshasya api Sarasvatidinasya hardaah shubhakaamanah


 Dhanyavadah. Subham sukham shaanti ca purnam bhavantu


 Namaskarah danyavadah purvantu sarve mama suprabhatam...

  जयतु सम्स्क्र्तम् जयतु द्विपन्तर सुभरत्रिः मित्रनि सन्ति

  नमस्करः सुकदनि महोदयः कथं अस्ति



- JUAL ES KRIM / ES PUTER PERNIKAHAN KLIK DISINI

Selasa, 15 Mei 2018

Penelitian tentang Sajen / Sesajen


Dagang Banten Bali


CARA MUDAH DAPAT UNTUNG DARI TRADING FOREX KLIK DISINI

Penelitian tentang Sajen / Sesajen
Yuji Uehara (peneliti Jepang) menyatakan bahwa Budaya Sajen ternyata bagian dari upaya manusia untuk membentuk Energi Positif pada Alam dan Manusia. Ditemukan bahwa pada Budaya Sajen, dimana didalamnya terdapat Bunga2 an, Buah2an, Wewangian (Kemenyan), dll, ternyata menghasilkan reaksi Kimia (NANO) yg mempengaruhi alam sekitarnya. Ditemukan dalam setiap 1 Nano mampu merubah kwalitas energi seluas 15 m persegi menjadi energi positif. Dalam satu sajen saja, contoh Bunga, ada ber trilyun2 Nano. Bayangkan berapa meter persegi kwalitas energi positif yg didapat dalam setiap kali Upacara Sajen. Masyarakat Indonesia saat ini sudah banyak yg meninggalkan kebiasaan Sajen tersebut. Hanya masyarakat Bali yg masih rutin dan teratur melaksanakan Upacara Sajen. Begitu yang dikatakan Yuji Uehara pada suatu wawancara di Discovery Channel. Dikutip dari Discovery Channel
tentu bantennya segar n fress
banten sederhana berkualitas


Rabu, 11 April 2018

Dewa Wiwaha







Dagang Banten Bali





Dewa Wiwaha yang di ambil dari Dharma Sastra. Kami mempunayi klan atau siroh dengan posisi Anak-Agung dan Cokorda Kasta, mereka merestua dan justru mendorong cara kesetaraan yang demikian. Hal ini terjadi karena semoton-semoton kami tidak hanya berhendi di tataran upacara. Mereka telah menerapkan Darsana dan malahan juga menggabungkan apara widya dan para widya. 
Semeton Di India tempat Ibu Agama Hindu Eksis kasta tak mampu di kembalikkan menjadi warna sebagaman Itihasa dan Purana menghendaki. Ada cara lain yang dimabil oleh tokoh-tokoh pembaharu yang disebut "ekomoni Para Rsi" 

      Di Bali, titik awal kasta ini adalah Ida Maha Wakya Sri Narendara Nirarta, yang dikenal Pedanda Sakti Bau Rawuh, beliaulah cikal bakal "pengkastaan" ini, tetapi Lembaga peduli Semeton Hindu, beranikah mengungkan topeng beliau yang dianggap moksa di Pura Hulu watu? Ujilah sejarah, temukan apa yang disembunyikan oleh sejarah itu, agar kita tidak terjebak dengan ilstilah-istilah anyud, nyerod, pencabt cacakan dan tak biloh di dampingai dalan Srada Wiwaha. 
Jika ini kita ulik kita tertinggal disisi kemajuan ilmu da teknologi yang sudah mengambil alih peran agama sangat banyak. Dengan itu kita bisa fokus ke ranah Dharsana-pemahaman esesnsi hidup dan mati seoarang Hindu. Saya sendiri punya pendapat bahwa, pembangkangan dan sikap revolusioner Klan "Pande" atau pandya dengan menolak peran Brahmana dan Kepenadaan adalah kemajuan yang luas biasa, nah beranikan Lembaga ini mengambil jalan yang sama dengan Para Pande itu?