Jumat, 03 Maret 2017

Panca Nrta = 5 bohong benar


Dagang Banten Bali


CARA MUDAH DAPAT UNTUNG DARI TRADING FOREX KLIK DISINI


Panca Nrta
Ada lima macam kebohongan yg dapat dilakukan dengan tidak
ada hukumannya ; diwaktu sedang berpesta, waktu pertemuan pengantin (waktu pengantin lelaki dan perempuan pertama kali bertemu), guna menjaga harta-benda, guna melindungi nyawa dan diwaktu bersenda-gurau.
Diluar kelima macam ini, engkau akan dibawa ke kawah Neraka. (NITI SASTRA VI. 4).


 dalam CNs.VII.12 juga disebutkan:
"Janganlah hidup terlalu lurus atau terlalu jujur, sebab begitu Anda pergi ke hutan Anda akan melihat bahwa pohon-pohon yang lurus ditebang, sedangkan pohon-pohon yang bengkok dibiarkan hidup."


 1. Berbohong Kepada Anak-anak

2. Berbohong dalam Dunia Perdagangan

3. Berbohong Kepada Musuh

4. Berbohong Kepada Pasangan

5. Berbohong Kepada Orang Sakit



Jumat, 17 Februari 2017

SAMPRADAYA ADALAH .

Dagang Banten Bali

Dalam tradisi Hindu (di india dan menyebar ke seuruh dunia), sampradaya dapat diterjemahkan sebagai "tradisi" atau "sistem religius".
.
Konsep sampradaya terkait erat dengan guru atau parampara, garis keturunan guru spiritual yang membawa dan meneruskan tradisi.
.
Sampradaya utama dalam Hinduisme saat ini termasuk Shaivisme, Shaktism, Vaishnavism, dan Smartha.
.
Masing-masing dari empat cabang tersebut memiliki ritual, kepercayaan, dan tradisi masing masig. Masing-masing memiliki filosofi yang berbeda tentang bagaimana mencapai tujuan akhir hidup, (moksha, pembebasan).
.
Sampradaya mengacu pada sistem filosofis yang mapan di dalam cabang dan parampara mengacu pada garis guru dari sampradaya itu.
.
Sampradaya berhubungan dengan suksesi murid yang membangun tradisi yang memberikan stabilitas "denominasi".
.
Dngan menerima inisiasi (diksha), seseorang menjadi bagian dari garis parampara dari seorang guru yang hidup.
.
Inisiasi diksa adalah sarana yang dengannya seseorang dapat menjadi anggota sampradaya. Ini adalah prosedur ritual, salah satu fungsi utama sampradaya.
.
Seseorang tidak dapat menjadi anggota sejak lahir, seperti halnya dengan sanggah/dadia, sebuah dinasti, atau klan.
.
Sampradaya adalah tubuh praktik, pandangan dan sikap, yang ditransmisikan kepada setiap generasi pengikut berikutnya. Partisipasi dalam sampradaya menjamin kesinambungan dengan masa lalu, atau tradisi.
.
Di antara pengikut Hindu sering mengikuti satu sampradaya tetapi mengambil sudut pandang sampradaya lain untuk suatu masalah tertentu.
.
Gambar:pohon evolusi. Berakar dari 1 sumber yang sama, akhirnya bercabang-cabang dan menghasilkan berbagai bentuk yang terlihat berbeda-beda.

Macam-macam Banten Tebasan




CARA MUDAH DAPAT UNTUNG DARI TRADING FOREX KLIK DISINI


Macam-macam Tebasan 
Tebasan Dharma Wiku
Tebasan Mertha utama
Tebasan merta dewa
Tebasan  sidapurna
Tebasan candra geni
Tebasan pengenteg bayu
Tebasan  
Tebasan 

Tebasan Dharma Wiku
tamas, kulit sayut, raka,2 tulung sangkur, nasin sodan agung meplekir gulung,

Tebasan Mertha utama
Tebasan merta dewa
Tebasan  sidapurna
Tebasan candra geni
Tebasan pengenteg bayu

Rabu, 15 Februari 2017

Sapta Sindhu dan Sapta Saraswati


Dagang Banten Bali

Dalam kitab suci Weda ada disebutkan Sapta Sindhya atau Sapta Sindhu yang artinya tujuh sungai:
1. Gangga
2. Yamuna
3. Godawari
4. Saraswati
5. Narmada
6. Sindhu
7. Kaweri
Ketujuh sungai tersebut dianggap suci bagi umat hindu. Dan karena tujuh sungai itu keberadaannya bukan di Dwipantara melainkan di Jambu Dwipa atau Hindustan….maka Hindu itu adalah sebuah nama merujuk posisi geografis yakni Jambu Dwipa (India).
“Uta nah priya priyasu sapta Sujasta| Sarasvati stomya bhutah||
Rig Weda 6.61.10
Dan ketujuh saudari perempuan di dalam bentuk sungai adalah paling cantik diantara yang cantik. Mereka patut dilayani dan mereka sangat mengagumkan. Mandi di sungai tersebut pada hari-hari khusus sangat dipercaya umat Hindu mempunyai kekuatan penyucian lahir bantin.
Doa ini diucapkan saat melakukan ritual menyucikan lahir dan batin:
“Gange ca Yamuna caiva Godavari Sarasvati| Narmade Sindhu Kaveri jalesmin sannidhim kuru||”
Dewi Saraswati di dalam kesusastraan Weda juga disebut sebagai: Wagiswari, Satarupa, Sawitri, Wak Gayatri, Brahmi, Bharati, dan Putkari.
Saraswati disebutkan sebagai Sungai yang paling penting dan teragung di dalam Rig Weda. Dipandang sebagai kekuatan feminim dari Brahma dan dipuja sebagai Dewi dalam kebudayaan Hindu. Ada tiga mitologi Saraswati:
1. Sebagai Ibu
2. Sebagai Sungai di Bumi bukan mitos
3. Sebagai Dewi
Oleh karenanya nama lain Jambu Dwipa adalah Nadimartrka: Tanah yang dialiri sungai. Dan Saraswati dinyatakan sebagai sungai yang paling menonjol dan ibu dari ketujuh sungai yang disebutkan diatas. Maharsi Wasista di dalam Rig Weda mengagungkannya dengan himne:
Ayatsakam yasaso vavasanah Sarasvati saptathi Sindhumata| yah susvayanta sudughah sudhara abhiswena payasa pipyanah||
Saraswati mengalir untuk masa tua. Air alirannya nampak seperti kain putih dirajut dengan benang reputasinya. Ia adalah sungai dan Ibu dari enam sungai. Airnya dikatakan sebagai penuh dengan susu bagi anak-anaknya, tanahnya. Ia sangat bahagia dengan aliran arusnya.
Saraswati sebagai Dewi menempati atribut sebagai berikut:

Sang Sadhaka Sidhi, Sidha, Sadhu




Dagang Banten Bali

----- Lahir dari rahim ibu, lahir dari weda. Pendakian spiritual seorang Walaka (biasa) untuk mencapai pengetahuan kesucian yang disebut Sadhaka (sadhu / suci). Sang Sadhaka menguasai Sastra Weda sehingga menyandang gelar “Brahmana”.
----- Sang Sadhaka terikat “sesana kawikon” yang disebut “catur bandana brata”. “Amari Aran”, berubah nama menjadi abhiseka (Pandita, Pedanda, Sulinggih, Bhujangga, Resi, Bagawan, Wiku, Empu, Dukuh). “Amari Wesa” berubah perilaku. “Amari busana” berubah tata busana. “Amari Wisaya”, meninggalkan hobi duniawi.
----- Sang Sadaka “tan cedaangga” tidak cacat fisik dan mental. “Tan keneng ujar ala” tidak boleh mencaci maki. “Tan wenang adol-atuku” tidak boleh transaksi bisnis. “Tan keneng pattita” tidak boleh tersangkut masalah hukum. Bebas dari tugas sosial seperti ayahan banjar. Tidak terkena cuntaka, kecuali yang wanita pada saat haid. Tidak “nyuntakain” (tidak menyebabkan cuntaka / sebel) karena beliau telah menjalankan kesucian, sehingga ketika “lebar” (meninggal) boleh diupacarai di luar kuburan.
----- Sang Sadhaka mesti menjalankan “dharmaning kawikon, sasana kawikon, serta dasadharma kapanditaan”. “Asing angelung sasana angewetaken sanghara bhumi”, apabila melanggar sesana akan berakibat sengsara dan kacau dunia ini.
----- Dalam Tutur Kasuksman, sadhaka adalah “paragan” (perwujudan) Sang Hyang Dharma. Lambang kebenaran dan penegak dharma. Membawa tongkat (teteken) lambang “dhandastra” (senjata Brahma), simbol “ketuaan” karena meninggalkan kehidupan grhasta.
----- Sang Sadhaka senantiasa “ngerastiti jagat”, mendoakan alam semesta rahayu. Sang Sadaka yang “sida, sidhi, sadhu”, segala ucapan dan kehendaknya terjadi atas dasar kesucian. Ampura.

Pelangkiran sebagai stana Kanda pat

Dagang Banten Bali


Lontar Aji Maya Sandhi menyebutkan ketika manusia sedang tidur Kanda Pat keluar dari tubuh manusia dan bergentayangan, ada yang duduk di dada, di perut, di tangan dsb. sehingga mengganggu tidur manusia; karena itu perlu dibuatkan pelangkiran untuk stananya agar mereka dapat melaksanakan tugas sebagai penunggu urip.
Dengan demikian manusia akan tidur tenang dan nyenyak (kalau tdk ada faktor lain) karena sudah ada yang menjaga dari gangguan roh jahat.
Pelangkiran sebagai stana Kandapat diwujudkan dalam bentuk daksina linggih. Kemudian dihaturi banten pejati dan setiap bulan purnama diganti.
.
Setiap hari dihaturi banten saiban/jotan
.
Setiap mau meninggalkan rumah pamit ke Kandapat dan pulangnya membawa oleh-oleh makanan/kuwe, dll. sekedarnya saja, tanda ingat.
.
Kalau gajian/mendapat hasil uang, dihaturkan dahnulu di situ, biarkan semalam, keesokan harinya baru ‘dilungsur’ .
wa
Setiap mau tidur sembahyang, seraya memohon ke Kandapat menjaga kita selama tidur.
.
Doa Sebelum Tidur :
.
Om Asato Ma Sat Gamaya, Tamaso Ma Jyotir Gamaya Mrityor Mamritan Gamaya
.
Artinya :
Oh Sanghyang Widhi Wasa, Tuntunlah Kami Dari Jalan Sesat Ke Jalan Yang Benar, Dari Jalan Gelap Ke Jalan Yang Terang Hindarkan Kami Dari Kematian Menuju Kehidupan Sejati.
.