Selasa, 21 Mei 2024

PELANGKIRAN

 

* Pelangkiran berasal dari kata "langkir" yang artinya tempat memuja.
Pelangkiran adalah niyasa yg bersifat umum dan tergantung letak juga tujuan pemujanya menstanakan betara/dewa siapa yg ingin dipuja.
* Beberapa jenis pelangkiran seperti:
1.diwarung/toko adalah stana untuk Betari sri sedana sebagai pemberi kemakmuran
2.disumur/kran air untuk stana betara wisnu
3.didapur untuk stana betara brahma
4.dikamar tidur untuk stana kandapat
5.dipasar tempat jualan untuk stana betari dewa ayu melanting
6.dikantor/tempat pertemuan untuk stana bhagawan penyarikan atau dewi saraswati.
Juga fungsinya untuk anak baru lahir sampai upacara 3 bulan maka dibuatkan plangkiran dari ulatan lidi berbentuk bulat dan digantung diatas tempat tidur. Itu adalah stana sanghyang kumare,manifestasi perwujudan betare siwa tugasnya mengemban sijabang bayi. Setelah upacara 3 bulanan sampai beranjak dewasa - tua selanjutnya diganti dgn bentuk tempel ditembok sebagai stananya kandepat (bukan hyang kumara lagi). Plangkiran juga untuk "pengayatan" sanggah merajan yg jauh dr perantauan.
Didalam lontar "aji maya sandhi" disebutkan ketika kita sedang tidur maka kandepat itu kluar dr tubuh dan bergentayangan.ada yg duduk di dada,diperut,tangan dsbnya..sehingga mengganggu tidur kita. Oleh karna itu perlu dibuatkan pelangkiran sebagai stananya agar mereka dpt melaksanakan tugas sebagai penunggu urip.
Setiap kita meninggalkan rumah sempatkan diri untuk berpamitan ke kandepat dan disaat pulang usahakan membawa oleh2 makanan/kue dll sekedarnya saja sebagai tanda INGAT!
Juga disaat gajian atau uang hasil dihaturkan dulu disitu dan biarkan semalam. Keesokan paginya baru dilungsur. Setiap mau tidur luangkan waktu agar memanggilnya untuk menjaga kita disaat tidur
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar