Rabu, 27 Agustus 2025

Banten peras dan maknanya

 



Kata “Peras” berarti “Sah” atau “Resmi”,dengan demikian penggunaan banten “Peras” bertujuan untuk mengesahkan dan atau meresmikan suatu upacara yang telah diselenggarakan secara lahir bathin.

Makna banten peras tersebut adalah sebagai lambang kesuksesan. Artinya dalam banten peras tersebut terkemas nilai-nilai berupa konsep hidup sukses. Konsep hidup sukses itulah yang ditanamkan ke dalam lubuk hati sanubari umat lewat natab banten peras.
Dalam banten peras itu sudah terkemas suatu pernyataan dan permohonan untuk hidup sukses serta konsep untuk mencapainya

Dalam Lontar “Yadnya Prakerti”disebutkan bahwa Peras dinyatakan sebagai lambang Hyang Triguna Sakti,yaitu suatu bentuk Sugesti bagi pikiran telah berhasil melaksanakan suatu keinginan serta mencapai tujuan yang diharapkan.

#. Perlengkapan Peras

Banten Peras terdiri dari beberapa komponen/ bagian berupa Jejahitan / Reringgitan / Tetuasan, antara lain :

- Taledan / Tamas / Ceper
Sebagai dasar dari semua bagian jejahitannya, pemakaian taledan sebanyak 2 lembar, yang mana taledan pertama hanya dibingkai/sibeh yaitu dibawah dan atas (arahnya sama). Sedangkan taledan satunya lagi berbingkai (sibeh) keseluruhan sisinya.

- Tampelan, Benang Tukelan dan Uang.
Ini berupa dua lembar sirih yang telah diisi pinang dan kapur diletakkan berhadapan lalu dilipat dan dijahit, disebut Tampelan atau Base Tampelan disatukan meletakkannya dengan Benang Tukelan warna putih dan Uang.

- Tumpeng
Dibagian depan dari Base Tampelan, Benang Tukelan dan Uang diletakkan Tumpeng Dua buah (simbol rwa bhineda – baik buruk) lambang kristalisasi dari duniawi menuju rohani.

- Rerasmen
Rerasmen (lauk pauk) terdiri dari kacang-kacangan yang digoreng, saur, sambal ikan (telur, ayam, teri), terung, kecarum, mentimun dan lainnya disesuaikan dengan Desa Kala Patra. Sebagai alasnya dapat dipergunakan Tangkih / Celemik atau Ceper kacang yang ukurannya lebih kecil dari Ceper canang.

- Buah
Dibagian belakang tumpeng dan rerasmen diletakkan buah-buahan

- Jajan
Jajan ada banyak jenis dan macamnya. Penggunaannya juga disesuaikan dengan jenis banten yang akan disajikan. Jajan untuk banten Peras, dipergunakan Jaja Begina, Uli, Dodol, Wajik, Bantal, Satuh dan lainnya.

# Sampyan Peras

Berupa sampyan khusus yang dipergunakan hanya untuk Peras, disebut juga “Sampyan Metangga”, jenisnya ada 2 macam yaitu : pertama berbentuk kecil dan sederhana yang biasa dipergunakan pada banten sorohan dan kedua bentuknya agak besar yang dipergunakan pada pejati wujudnya bertingkat, karena itulah disebut sampyan metangga.

Adapun mantra Peras adalah sebagai berikut :

Om Suddha bumi suddha akasa
Om Suddha dewa suddha manusa
Om Siddhir astu tad astu
Om Ksama sampurna ya namah swaha
Om Mili mili maha amrtham
Suksma parama siwa ya namah
Om Ung ung Om Ang Ung Mang.
Om Ekawara, Dwiwara, Triwara
Caturwara, Pancawara
Peras prasiddhanta
Parisudha ya namah swaha, Om.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar