sarvavyāpi sarvabhūtāntarātmā
karta pradhānasya puruṣaḥ purāṇaḥ
saṁsārasyaikaṁ paramaṁ nidhānam
— Ṛgveda, Śiva Saṅkalpa Sūktam, mantra 25
Inilah Śiva, tunggal dan kekal,m
yang meliputi segala dan adalah jiwa dari semua makhluk;
pencipta pradhāna (substansi alam) dan puruṣa (jiwa), yang purba,
Dia adalah satu-satunya sandaran tertinggi dari saṁsāra —
lingkaran kelahiran dan kematian.
Sloka ini bukan sekadar pujian terhadap Dewa,
melainkan pernyataan filsafat terdalam dalam Weda:
bahwa ada satu asas kekal,
yang meliputi, mendiami, dan mengatur semua fenomena.
Śiva digambarkan sebagai:
Satu dan Kekal (śāśvata eka eva)
Maha Hadir (sarvavyāpi)
Ātman semua makhluk (sarvabhūtāntarātmā)
Pencipta dualitas pradhāna–puruṣa
Dan sebagai satu-satunya pelabuhan dalam samsāra
Ini bukan sekadar Dewa personifikasi,
tetapi hakikat kesadaran yang menopang seluruh alam semesta.
Setiap kali kita terseret dalam arus kelahiran, kesedihan, keinginan, dan ketakutan —
ingatlah: ada satu nidhāna — satu tempat kembali yang tak tergoyahkan.
Bukan di luar.
Bukan di surga.
Tapi dalam keheningan terdalam,
tempat Śiva berdiam sebagai diri tertinggimu.
> Bukan tubuh, bukan pikiran, bukan identitas —
tapi kesadaran murni yang selalu ada,
bahkan saat semua lenyap.
Itulah Śiva menurut Ṛgveda.
Bukan simbol, tapi Sandaran.
Bukan figur, tapi Kesadaran.


Tidak ada komentar:
Posting Komentar