Senin, 11 Juli 2022

“KESUCIAN” MENURUT LONTAR BRATI SASANA

 


Om awighnam astu
Lontar Brati Sasana (Wrati Sasana) adalah salah satu naskah keagamaan yang dijadikan pedoman kesucian bagi seseorang yang telah didwijati. Teks Brati Sasana berupa sloka berbahasa Sanskerta dalam metrum anustup dan memiliki penjelasan dalam bahasa Kawi (Jawa Kuno).
Dalam lontar ini, dinyatakan mengenai ciri-ciri seseorang yang patut dianggap suci:
[Teks 11] “kunang ikang soca, nityasocarcana, yan mapa ta lwirning socarcana para hupananta ri bhatara siwaditya, wanggelaraken surya sewana, manggelar asthanustana, mabhasma, majapa, sabhagyan yan wruha ri snana widhi, mangkanang soca...”
Artinya:
Inilah yang disebut suci. Dia melakukan penyucian diri terus-menerus, seperti misalnya melakukan pemujaan kepada Bhatara Siwaditya (matahari, dengan pengucapan Gayatri Mantra), melakukan surya sewana, melakukan pemujaan pelengkap, menghiasi badannya dengan tanda-tanda suci, berjapa, mandi suci, itulah yang disebut suci...
MANDI DENGAN DEBU SAPI DALAM LONTAR BRATI SASANA
Ada beberapa postingan yang menyatakan bahwa mandi (melukat) dengan debu sapi dan panca gawya (lima zat yang dihasilkan dari sapi) adalah lelucon menjijikkan, maka orang hendaknya membaca lontar Brati Sasana. Menurut lontar ini, leluhur kita dahulu rupanya terbiasa menyucikan diri dengan mandi dalam debu sapi, sebab sapi dinyatakan sebagai makhluk yang suci dalam seluruh pustaka suci Veda.
[Teks 17] “Agneya ngaran snana maka laksanam bhasma, kunang ikang baruna masilem ring wwe laksananya. Brahmya ngaran snana maka laksanam mantra. Kunang ikang wayawya ngaran snana maka laksanam sumilemaken sarira tekeng uttamangga maka nimitta welek ning lebu sangkeng sukuning lembu an ginreki lemah pawitra.”
ARTINYA:
Mandi Agneya artinya mandi dengan abu api suci (dari agnihotra, pasepan atau dupa). Mandi Baruna artinya menyelam dalam air. Mandi Brahma artinya mandi dengan mengucapkan mantra-mantra suci. Mandi Wayawya artinya melumuri badan hingga kepala dengan debu dari bekas injakan kaki sapi, yang adalah tanah yang pawitra (suci).
Jadi, jika Anda menemukan postingan di media sosial yang menyatakan bahwa mandi dengan panca gawya (lima zat yang dihasilkan oleh sapi) adalah lelucon menjijikkan, maka bacalah Lontar Wrati Sasana. Sesungguhnya, ini adalah warisan peradaban Veda dari leluhur kita sendiri, terutama dalam hal sarwaning panglukatan (jenis-jenis mandi suci).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar