Senin, 11 Juli 2022

Buda Wage Merakih

 


#Hari suci Buda Wage Merakih disebut juga dengan Buda Cemeng Merakih, kata Cemeng itu dapat diartikan juga sebagai Ireng, gelap, hitam dan juga malam.
#Buda Wage Merakih merupakan hari suci yang perhitungannya berdasarkan wuku, dan merupakan pertemuan antara unsur saptawara Buda (Rabu) dengan panca wara Wage dan juga wuku Merakih. #Buda Wage Merakih diperingati dan juga dirayakan oleh umat Hindu setiap 6 bulan sekali atau setiap
210 hari sekali.
#Pada saat hari Buda Wage Merakih, seseorang diharapkan untuk mewujudkan inti hakekat kesucian pikiran, dengan jalan mengendalikan sifat - sifat kenafsuan atau indria - indrianya.
#Dalam satu tahun kalender Bali, umat Hindu merayakan hari suci Buda Wage atau Buda Cemeng sebanyak 6 kali dan
yang terdiri dari ;
1️⃣ Buda Wage ukir
2️⃣ Buda Wage Warigadean
3️⃣ Buda Wage Langkir
4️⃣ Buda Wage Merakih
5️⃣ Buda Wage Menail
6️⃣ Buda Wage Klawu
#Buda Wage Merakih merupakan hari pemujaan terhadap Sang Hyang Manik Galih atau Dewi Sri atau Dewi Laksmi yang merupakan sakti dari Dewa Wisnu atau yang sering juga disebut dengan Sang Hyang Sri Nini yang berfungsi sebagai Dewi kesuburan
dan juga Dewi kemakmuran.
#Di dalam kutipan lontar Sundari Gama
disebutkan bahwa ;
Buda Wage disebut juga Buda Cemeng, pada hari suci tersebut merupakan hari payogan dari Sang Hyang Manik Galih, dengan jalan menurunkan Sang Hyang Omkara Amrta atau inti hakekat kehidupan diluar ruang lingkup dunia skala.
#Disanggar atau dimerajan dan diatas tempat tidur menghaturkan canang wangi - wangian dan juga persembahan kepada Sang Hyang Sri dilumbung serta pada malam harinya melaksanakan perenungan suci
atau semadhi, yang bertujuan untuk menenangkan pikiran dan kedamaian serta kebahagiaan.
#Dalam kutipan Bhagawad Gita 2.48 ada disebutkan bahwa ;
Yoga tidak selalu melakukan tapa, Brata dan semadhi, yoga dapat pula berarti melakukan kewajiban atau pekerjaan yang seimbang dalam menjalankan kehidupan kita masing - masing, terlepas dari keberhasilan ataupun kegagalan kita tetap harus berusaha dan berjuang untuk melakukan kewajiban atau pekerjaan tersebut ...
#Dari semua itu dapat kita petik hikmahnya, bahwa sebagai umat manusia kita harus berusaha untuk
bisa mengendalikan diri dan juga mengekang segala hawa nafsu yang ada pada diri kita ...
#Siapapun yang mampu mengendalikan indrianya dan memusatkan pikirannya kepada Ku, dialah orang
yang memiliki
kesadaran sejati ...
(Bhagawad Gita 2.61)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar